Kampus
30 Maret, 2022 00:57 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meluncurkan program beasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa, Selasa (29/3/2022). Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) terlibat pemberdayaan masyarakat desa di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam pembukaan kuliah umum mahasiswa program RPL Desa secara daring dan luring terbatas, di Auditorium UNY, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa melalui RPL Desa penting dalam upaya peningkatan sumber daya manusia.
"SDM merupakan modal utama bagi percepatan pembangunan di desa baik pembangunan ekonomi, sumber daya manusia, peradaban, budaya. Hal ini dilakukan agar desa-desa di Indonesia terus mengalami percepatan," katanya.
Abdul Halim mengingatkan mahasiswa bahwa prinsip RPL Desa di antaranya adalah legalitas perguruan tinggi penyelenggara program, aksesibilitas bagi perangkat desa memiliki kesempatan sama dalam menempuh pendidikan tinggi, pengakuan capaian pembelajaran melalui kesetaraan, dan transparansi serta penjaminan mutu dibawah pendampingan Kemendes PDTT.
"Program RPL Desa tidak hanya berhenti pada program S1 namun juga dapat dilanjutkan pada program S2 atau S3," lanjutnya.
Pemateri lainnya, Bupati Bojonegoro Anna Muawanah memaparkan melalui program RPL Desa maka pengalaman kerja berbagai sumber daya manusia di desa, seperti Kepala Desa, Perangkat Desa, Pendamping Desa, Pengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), maupun Pengurus BUMDes Bersama dapat disetarakan atau dikonversi dengan mata kuliah di Perguruan Tinggi.
"Sehingga setelah melalui proses akademik, mereka juga mendapat gelar akademik, mulai dari jenjang Sarjana (S1), Magister (S2), bahkan Doktor (S3)," jelasnya.
Program RPL Desa dilakukan dalam rangka mendukung percepatan pelaksanaan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa untuk akselerasi kemajuan dan kemandirian desa, sehingga diperlukan peningkatan kapasitas sumber daya manusia di desa.
Pada 2022 Kabupaten Bojonegoro menganggarkan beasiswa sebesar Rp 33,4 miliar berasal dari APBD, yang meliputi Beasiswa Scientist alokasi anggarannya sebesar Rp 11,62 miliar untuk 81 mahasiswa, Beasiswa Satu Desa Dua Sarjana alokasi anggarannya sebesar Rp 18,03 miliar untuk 1.803 mahasiswa, dan Beasiswa Bantuan Akhir alokasi anggarannya sebesar Rp 3,75 miliar untuk 1.500 mahasiswa.
Harapannya kuliah umum ini akan berjalan dengan sukses dan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam membangun bangsa tercinta NKRI, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang unggul di desa dapat terwujud.
Rektor UNY Sumaryanto mengatakan UNY siap berkolaborasi meningkatkan kualifikasi pendidikan SDM Desa melalui perkuliahan jalur RPL. Ini sebagai bagian dari implementasi pembelajaran sepanjang hayat bagi para perangkat dan pegiat desa.
"Hal ini sebagai wujud upaya bersama menjadikan desa sebagai pusat kemajuan dengan berbagai program dan kebijakan yang diarahkan pada pengembangan secara terintegrasi menuju sejahtera mandiri," paparnya.
Kuliah perdana ini diikuti oleh 457 mahasiswa yang terdiri dari kepala desa, perangkat desa, pengurus BUMDes, pendamping dan pegiat desa lainnya dari 419 desa di Kabupaten Bojonegoro.
Para mahasiswa tersebut melanjutkan studi pada lima program studi yaitu 184 orang di prodi Administrasi Publik, 138 orang di prodi Manajemen, 79 orang di prodi Akuntansi, 38 orang di prodi Pendidikan Sosiologi dan 18 orang di prodi Pendidikan Luar Sekolah.
Bagikan