Mahasiswa UMM Sabet Juara 2 Lomba Hafiz Nasional

29 Mei, 2022 04:43 WIB

Penulis:Fathul Muin

Editor:Ida Gautama

29052022-UMM Mhs Ilmu Keperawatan.jpg
Mahasiswa Prodi Ilmu Keperawatan UMM, Ahmad Muhyiddin Ramadhani. (Istimewa)

Eduwara.com, MALANG — Mahasiswa Program Studi (Prodi) Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Ahmad Muhyiddin Ramadhani, berhasil menyabet juara dua dalam lomba Musabaqah Hifdzil Qur'an (MHQ) kategori Juz 30 yang diadakan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya, Palembang awal Mei lalu.

Ahmad, sapaan akrabnya, sudah menyiapkan beberapa  dokumen yang diperlukan sebelum mengikuti lomba tersebut. Begitupun dengan peningkatan kualitas dan kuantitas hafalannya. Jam muraja'ah juga Ahmad tambah agar hafalannya bisa lebih baik dan tidak mudah lupa.

"Tidak lupa, saya juga minta doa restu dari orang tua karena saya percaya hal itu akan memudahkan dan melancarkan perjalanan lomba kali ini. Pun dengan meminta saran serta motivasi dari teman dan para dosen," ungkap mahasiswa kelahiran Tapak Tuan, Aceh tersebut, Sabtu (28/5/2022).

Menurut Ahmad, kontribusi UMM dalam kemenangannya cukup besar. Pihak kampus memberikan kemudahan dalam pengurusan berkas, memberi uang saku serta reward atas capaian yang para mahasiswa raih, dalam hal ini Ahmad. UMM juga memberikan sumbangsih dengan mendampingi Ahmad dalam penyempurnaan hafalan yang dimilikinya.

Ahmad menilai UMM selalu mendukung berbagai prestasi mahasiswa. Tidak hanya yang bersifat akademik tapi juga non-akademik. Bahkan sebelumnya, Ahmad juga sudah memenangkan dua kejuaraan lain selama menjadi mahasiswa PTS tersebut.

"Yang pertama itu saya pernah meraih juara 1 MHQ Juz 30 FORISMA Fikes UMM 2019. Kemudian yang kedua, saya juga pernah mendapat juara 3 Tahfidz Al Qur'an Juz 26-30 Tingkat Nasional Avicenna Medical Competition 2020," ucapnya.

Pengalaman saat lomba, Ahmad mengaku sedikit grogi karena banyak peserta yang ikut dan menjadi saingannya. Apalagi yang ikut tidak hanya dari Malang atau Jawa Timur saja, tapi berasal dari berbagai universitas seluruh Indonesia. 

"Alhamdulillah saya mengingat dan memegang teguh motivasi terbesar saya, yakni untuk membanggakan kedua orang tua saya. Saya berharap upaya saya dalam memuliakan Alquran ini kelak bisa mengantarkan keduanya ke surga-Nya Allah SWT," ungkapnya. 

Ahmad berpesan agar para mahasiswa lain untuk tidak takut bersaing di berbagai perlombaan. Jika memiliki bakat, ada baiknya untuk terus mengembangkannya hingga mahir dan mampu turut serta di perlombaan.

"Jangan takut kalah, saya bahkan sering kalah ketimbang menang. Nanti, akan ada saatnya teman-teman merasakan hasil atas usaha yang sudah dilakukan selama ini," ucapnya.