Menteri PPPA Ajak Awardee LPDP Peduli Perempuan dan Anak di Indonesia

24 Juni, 2022 21:47 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

24062022-KemenPPPA Beasiswa LPDP.jpg
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga dalam Webinar Persiapan Keberangkatan Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Angkatan 187 dan 188, Kamis (23/6/2022). (EDUWARA/YouTube LPDP RI)

Eduwara.com, JAKARTA – Pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk menyelesaikan permasalahan perempuan dan anak. Pasalnya, masalah perempuan dan anak di Indonesia sangat kompleks dan memerlukan pemikir-pemikir dan pemimpin muda yang inovatif.

Oleh karena itu, Indonesia sesungguhnya sangat membutuhkan peran serta dari semua pihak dengan berbagai latar belakang keilmuan dan profesi untuk bersama-sama bergerak demi perempuan dan anak Indonesia. 

Hal itu disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga dalam Webinar Persiapan Keberangkatan Penerima Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Angkatan 187 dan 188 dengan tema Pembentukan SDM Berintegritas dan Berdaya Saing Global, Kamis (23/6/2022) secara daring.

Bintang percaya para awardee beasiswa LPDP adalah kekuatan yang luar biasa.

"Kalian adalah bagian dari kaum intelektual bangsa yang dapat memberikan dukungan untuk pencapaian kesetaraan gender, perlindungan, dan pemenuhan hak anak. Kita harus percaya dengan menghargai perempuan, memberikan perlindungan, dan pemenuhan hak anak sama artinya dengan kita berinvestasi untuk masa depan bangsa,” kata Bintang seperti dilansir Eduwara.com, Jumat (24/6/2022) dari laman resmi KemenPPPA.

Prinsipnya, lanjut Bintang, mengedepankan pengambilan keputusan yang berperspektif gender dan ramah anak, adalah keharusan, bukan pilihan. Pasalnya, integritas bukan hanya soal konsep nilai, namun yang paling penting adalah implementasi melalui berbagai aksi nyata. Sehingga nantinya, jika sudah menempati posisi-posisi strategis di manapun berada, dapat melahirkan tindakan maupun keputusan yang memberikan dampak perubahan yang baik bagi sekitarnya.

"Dampak tersebut juga dapat dirasakan dalam penyelesaian isu-isu perempuan dan anak demi menciptakan suatu lingkungan yang kondusif, setara, adil, dan sejahtera bagi perempuan dan anak-anak Indonesia untuk benar-benar memaksimalkan potensinya di kehidupan bernegara dan bermasyarakat,” sambungnya. 

Bintang juga berpesan agar pendidikan yang akan ditempuh para awardee dapat membawa manfaat yang sebaik-baiknya, khususnya bagi pembangunan bangsa dan negara, terutama bagi perempuan dan anak untuk mencapai Indonesia maju.

“Untuk itu, besar harapan saat periode pendidikan telah selesai dan tiba waktunya untuk mengabdi kepada bangsa dan negara, kalian dapat membawa perspektif perempuan dan anak dalam setiap dasar pemikiran, pemahaman, dan segala pelajaran yang diambil, serta ciptakanlah pula kesadaran pada diri kita masing-masing untuk berkontribusi dalam pembangunan yang responsif gender dan ramah anak,” katanya.

Memberi Kontribusi

Pada bagian lain, Sekretaris KemenPPPA Pribudiarta N Sitepu menegaskan adalah penting untuk memberikan pemahaman terkait perspektif gender dan anak kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk juga pada awardee LPDP, sehingga ke depan akan terbangun kerja yang harmonis antara laki-laki dan perempuan di Indonesia. 

“Menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berdaya saing, salah satunya dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menempuh jenjang pendidikan yang tinggi sehingga dapat membangun, menambah, dan memperkuat nilai-nilai integritas pribadi,” ujar Pribudiarta.

Dia berharap agar para awardee LPDP nantinya dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan gender dan perlindungan anak di Indonesia. Pribudiarta mengatakan mereka dapat memahami dan menggunakan lensa gender dan perlindungan anak, isu gender mulai dari akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat perempuan dalam pembangunan di berbagai sektor.

Selain itu, terkait perlindungan anak berdasarkan pengalaman anak dari kelompok rentan (miskin, kelompok minoritas, suku terasing, dan penyandang disabilitas) dalam mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan lainnya. 

Dia menegaskan pengalaman menempuh pendidikan di luar negeri diharapkan dapat berkontribusi dalam membangun nilai-nilai integritas dan kejujuran seperti, disiplin waktu, saling menghormati dalam proses belajar, dan percaya diri. 

"Besar harapan agar alumni LPDP yang telah menempuh pendidikan nanti dapat kembali ke Indonesia dan memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan, khususnya kesetaraan gender dan perlindungan anak. Kita percaya, sikap berintegritas akan mampu membangun sistem organisasi yang akuntabel yang akan mengindikasikan terinternalisasinya mental kejujuran dalam kehidupan yang tentunya akan memberikan dampak positif bagi diri sendiri dan sekitarnya,” ujar dia. (K. Setia Widodo/*)