Munas ke-XII BKSPTIS, Perguruan Tinggi Islam Swasta Didorong Tingkatkan Kontribusi Positif pada Pembangunan Nasional

08 Maret, 2023 16:46 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

08032023-BKSPTIS Munas 1.JPG
Musyawarah Nasional (Munas) ke-XII Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se-Indonesia (BKSPTIS) diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia (UII), Rabu-Kamis (8-9/3/2023). Munas kali ini mengusung tema 'Perguruan Tinggi Islam Swasta Memajukan Indonesia dan Merawat Jagat'. (EDUWARA/Dok. UII)

Eduwara.com, JOGJA – Perguruan tinggi Islam swasta diminta semakin meningkatkan kontribusi positifnya pada pembangunan nasional dan berbagai isu strategis global. 

Ini merupakan satu dari beberapa isu besar yang menjadi pembicaraan dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-XII Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Islam Swasta se-Indonesia (BKSPTIS).

Diselenggarakan di Universitas Islam Indonesia (UII), Munas kali ini mengusung tema 'Perguruan Tinggi Islam Swasta Memajukan Indonesia dan Merawat Jagat' dan berlangsung mulai Rabu (8/3/2023) sampai Kamis (9/2/2023).

Sekretaris Umum BKSPTIS  yang juga Rektor UII Fathul Wahid mengatakan pada Munas XIII akan melaksanakan beberapa agenda yang mendiskusikan isu pendidikan tinggi tanah air dan juga dilangsungkan pemilihan Ketua BKSPTIS masa bakti 2023- 2027.

Satu isu penting yang dibawa dalam Munas ini, terang Fathul, adalah fakta yang menunjukkan hingga 2023 terdapat lebih dari 4.555 perguruan tinggi di Indonesia, di mana sekitar 75 persen di antaranya adalah perguruan tinggi swasta yang melayani lebih dari sembilan juta mahasiswa.

"Perguruan tinggi memiliki peran strategis dalam meningkatkan daya saing negara melalui laju inovasi, hilirisasi riset, dan pembangunan SDM. Peran lain adalah penanaman nilai dan pembentukan karakter bagi para mahasiswa yang kelak meneruskan cita-cita memajukan Indonesia," katanya.

Munas XIII juga diharapkan menjadi forum tukar gagasan dan sinergi antar pimpinan perguruan tinggi Islam swasta (PTIS). Sinergi antar anggota BKSPTIS diharapkan menguatkan kontribusi mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memajukan Indonesia dan merawat jagat.

"PTIS diharapkan semakin meningkatkan kontribusi positif terhadap pembangunan nasional dengan beragam bentuk, termasuk mendidik anak bangsa menjadi mumpuni yang berdaya saing dan menghasilkan karya akademik yang relevan untuk menyelesaikan masalah nyata serta memajukan kesejahteraan," lanjut Fathul.

Sekretaris Umum BKSPTIS  yang juga Rektor UII Fathul Wahid. (EDUWARA/Dok. UII)

Asah Sensitivitas

Tak hanya itu, pengelola PTIS juga diharapkan mengasah sensitivitasnya terhadap isu-isu kemanusiaan global, termasuk kelestarian lingkungan, keamanan energi, perdamaian dan resolusi konflik, kesetaraan gender, dan pemerataan kesejahteraan.

"Hanya dengan demikian, kehadiran PTIS akan semakin terasa dampaknya dan tidak terjebak dalam pola pikir ke dalam (inward looking) tetapi semakin memainkan peran kontributifnya (outward looking)," ucapnya.

Namun Fathul juga mengingatkan semua agenda itu tidak mungkin dijalankan tanpa mengedepankan kolaborasi antar aktor. Forum Munas diharapkan menjadi tempat penyemaian gagasan dan membangun jejaring untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian.

Sekretaris Dewan Penasehat dan Pembina BKSPTIS Edy Suandi Hamid menegaskan sebelum terlibat penuh dalam memajukan Indonesia, menjadi langkah penting pertama adalah memajukan terlebih dahulu PTIS yang sekarang jumlahnya mencapai 500 unit.

"Tiga belas tahun yang lalu, dengan jumlah 400 PTIS, tercatat baru tiga PTIS yang sudah masuk di kategori universitas berstandar kelas dunia. Saat ini sudah puluhan mencapai status yang sama," katanya.

Namun berbeda dengan status akreditasi, Edy mengatakan dari 49 perguruan tinggi negeri maupun swasta yang sudah terakreditasi, baru 10 yang terakreditasi unggul. Itupun tidak ada satupun yang mewakili PTIS.

"Saya berharap diskusi pada hari ini dan besok lebih fokus pada upaya yang lebih banyak pada penguatan dan pemberdayaan PTIS untuk meraih akreditasi. Pasalnya status akreditasi ini merupakan modal perguruan tinggi untuk dipilih calon mahasiswa," jelasnya.