Bisnis
17 Maret, 2022 10:46 WIB
Penulis:Bunga NurSY
Editor:Bunga NurSY
Eduwara.com, CIKAMPEK—Pabrik katalis merah putih hasil kerja sama Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan dua anak usaha BUMN ditargetkan mulai produksi komersial pada April 2023.
Katalis merah putih merupakan salah satu bahan utama untuk produksi bahan bakar ramah lingkungan. Pembangunan pabrik katalis merupakan salah satu proyek strategis nasional (PSN) yang ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2020.
Pabrik yang berlokasi di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Jawa Barat, itu merupakan bentuk kerja sama antara ITB lewat PT Rekacipta Inovasi ITB, PT Pertamina dan PT Pupuk Kujang yang membentuk PT Katalis Sinergi Indonesia.
Adapun, porsi kepemilikan saham dalam konsorsium adalah: PT Pertamina Lubricants (38 persen), PT Pupuk Kujang (37 persen) dan PT Rekacipta Inovasi ITB (27 persen). Pembangunan pabrik ini memakan waktu kurang lebih 13 bulan.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan, pendirian pabrik katalis merah putih merupakan bukti sinergi yang harus terus ditumbuhkembangkan di berbagai bidang.
"Kami harapkan bahwa pengembangan selanjutnya harus dijaga. Lakukan diversifikasi. Tidak hanya katalis yang ada sekarang. Saya yakin ini hanya awal permulaan. Kita yakin jenis-jenis katalis yang dibutuhkna industri kita. Kita juga berharap katalis ini mampu masuk ke pasar dunia," ujar Arifin seperti dikutip dari situs resmi ITB, Kamis (17/3/2022).
Direktur Utama PT Katalis Sinergi Indonesia Achmad Setiawa mengatakan, Pabrik Katalis Merah Putih berdiri di lahan seluas 2 hektare. Pabrik ini bakal mampu memproduksi katalis kurang lebih 800 ton per tahun.
Pabrik ini menggunakan dua line industri untuk 7 resep katalis yang didesain dari ITB, serta tenaga dan peralatan utama dari hasil karya anak bangsa.
"Katalis sinergi Indonesia berusaha mimpi pendiri Bangsa agar Bangsa ini tidak lagi tergantung pada Bangsa asing dan mandiri atas daya sendiri dalam mencapai kemakmuran bersama," ujarnya.
Bagikan