Kampus
03 Januari, 2022 23:45 WIB
Penulis:Bhakti Hariani
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JAKARTA – Perguruan Tinggi (PT) diharapkan mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) lulusan yang menguasai information technology (IT) atau teknologi informasi sehingga memiliki kemampuan untuk melek dan membaca data, terlebih di era digital seperti saat ini.
Director Media Kernels Indonesia (Drone Emprit) Ismail Fahmi mengungkapkan, pada masa mendatang, pekerjaan yang banyak dicari dan dibutuhkan adalah kemampuan menganalisis data.
“Perguruan tinggi harus menyiapkan dan menciptakan SDM yang berkualitas, berbasis ilmu pengetahuan. Salah satu peluang dan tantangan di masa depan adalah Artificial Intelligence (AI). Problemnya adalah kelangkaan infrastruktur dan SDM yang menguasai AI,” ujar Ismail dalam webinar yang digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) dengan tajuk “Peluncuran Aplikasi Transformasi Digital Ditjen Diktiristek dan Dikti AI Centre”, Senin (3/1/2022)”.
Ismail Fahmi menyambut baik transformasi digital yang dilakukan Ditjen Diktiristek Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Ristek dan Teknologi (Kemendikbudristek), dimana salah satunya adalah hadirnya fasilitas Dikti AI Center yang memiliki kapasitas 25 Petaflops.
“Ini peluang bagi mahasiswa atau peneliti di perguruan tinggi di Indonesia untuk memanfaatkan fasilitas dari Dikti AI Center ini. Mahasiswa atau peneliti dapat mengikuti training, workshop, pelatihan tentang AI, Big Data, Science yang nanti disediakan Kemendikbudristek,” papar Fahmi.
Fahmi menjelaskan, sesuai rencana pemanfaatan awal fasilitas Dikti AI Center berkapasitas 25 Petaflops, materi diawali dengan pelatihan untuk mahasiswa, dosen tentang materi AI ataupun cara penggunaan DGX A100 milik Dikti. Kemudian adalah Staging yakni tempat untuk mengembangkan code program yang nantinya akan disebarkan.
“Setelah proses ini nantinya ada deployment code untuk menjalankan code yang ada untuk proses pelatihan,” kata Fahmi yang juga merupakan dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) ini.
Proses terakhir dari pemanfaatan Dikti AI Center ini adalah repository data untuk menyimpan dataset dan model yang di-share agar dapat digunakan untuk kampus. Infrastruktur AI Center di Dikti ini, diungkap Fahmi, didukung oleh AI supercomputer, 5 buah NVIDIA DGX-A100, masing-masing 5 teraflops dengan total 25 petaflops dan bisa digunakan untuk 250 concurrent users.
“Goalsnya nanti, mahasiswa bisa membangun competetiveness digital. Mereka bisa membuat produk dan juga perusahaan,” pungkas Ismail Fahmi.
Bagikan