logo

Kampus

UGM Susun Peta Jalan Menuju Kampus Mandiri Riset dan Inovasi

UGM Susun Peta Jalan Menuju Kampus Mandiri Riset dan Inovasi
Bertepatan dengan Puncak Dies Natalis UGM ke-76, Jumat (19/12/2025), di Grha Sabha Pramana, Rektor UGM Ova Emilia memberikan penghargaan “Anugerah Universitas Gadjah Mada” kepada kepada Guru Besar Fakultas Farmasi UGM, Abdul Rohman, dam pengusaha transportasi angkutan darat dan Direktur PT Eka Sari Lorena Group, Eka Sari Lorena Soerbakti. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus24 Desember, 2025 03:59 WIB

Eduwara.com, JOGJA - Merayakan Dies Natalis ke-76, Universitas Gadjah Mada (UGM) mempertegas langkahnya untuk menjadi institusi yang mandiri dalam bidang riset dan inovasi. Ini seperti dikatakan Rektor UGM, Ova Emilia, bahwa saat ini pihaknya tengah menyusun peta jalan (roadmap) strategis guna memperkuat posisi UGM sebagai pusat pengembangan ilmu pengetahuan yang berdampak global.

Mengangkat tema ‘Kampus Sehat, Pilar Kemandirian dan Ketahanan Bangsa’, UGM berkomitmen menjaga marwah sebagai institusi pendidikan yang menyediakan ekosistem akademik bermutu. 

Ova menekankan pada 2025, UGM telah membuktikan kontribusinya dalam pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM), sosial-kemasyarakatan, hingga sektor perekonomian.

"Sebagai Kampus Berdampak, UGM di tahun ini berhasil menunjukkan berbagai kontribusi pengembangan di berbagai sektor. Dalam prosesnya, kami senantiasa berpegang pada tiga prinsip utama: merakyat, mandiri, dan berkelanjutan," ujar Ova.

UGM memandang riset dan inovasi sebagai elemen krusial untuk kedaulatan bangsa. Oleh karena itu, universitas fokus pada pembangunan ekosistem yang mengorkestrasi berbagai komponen, mulai dari pengujian produk, penguatan Research & Development (R&D), hingga laboratorium fabrikasi.

IPMO

Langkah konkret yang dilakukan adalah optimalisasi UGM Science Techno Park sebagai katalis pengembangan kewirausahaan dan inovasi. Selain itu, pembentukan Intellectual Property Management Office (IPMO) menjadi kunci dalam mengelola kekayaan intelektual agar mampu menembus tahap industrialisasi produk.

"Bangsa yang berdaulat adalah bangsa yang memiliki kemandirian secara intelektual dan teknologi. UGM berupaya membangun ekosistem riset yang mampu menopang kedaulatan tersebut melalui hilirisasi yang nyata," tambah Ova.

Di level internasional, performa riset UGM terus menanjak. Hingga saat ini, tercatat ada 1.825 publikasi internasional yang didominasi oleh artikel jurnal berkualitas. Prestasi ini didukung oleh 690 kolaborasi internasional dan kepemilikan 12 jurnal yang telah terindeks di SCOPUS. Kolaborasi lintas negara ini diharapkan mampu menghadirkan solusi yang lebih komprehensif bagi permasalahan dunia.

Meski memacu prestasi global, UGM tidak melupakan mandat sosialnya untuk menyelenggarakan pendidikan yang terjangkau. Pada tahun 2025, UGM berhasil menggandeng 229 mitra penyedia beasiswa. Program ini telah menjangkau 18.617 mahasiswa penerima manfaat, memastikan bahwa kualitas pendidikan tinggi tetap dapat diakses oleh berbagai lapisan masyarakat.

Melalui peta jalan yang tengah disusun ini, UGM optimistis dapat terus bertransformasi menjadi motor penggerak inovasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga menjadi pilar kemandirian bangsa Indonesia.

Read Next