Kampus
09 Oktober, 2024 21:36 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Ide mahasiswi Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional (HI), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) Universitas Gadjah Mada (UGM), Caecilia Ega Sanjaya, tentang penghematan air saat mandi meraih kemenangan dalam kompetisi internasional di Jepang pada 14 September 2024.
Ide Caecelia yang menawarkan konsep mandi dengan pengaturan gayung, yang tertuang dalam paper berjudul ‘2-12-2 Movement: Way to Save the Water’, diakui dalam ajang Research Center for Nuclear Physics (RCNP), di Osaka University dengan tema ‘Technical Ideas on Climate Change and Sustainability’.
“2-12-2 Movement adalah gerakan yang menawarkan solusi praktis menghemat air saat mandi, terutama di komunitas yang terbatas akses terhadap air bersih,” jelas Caecilia dilansir Rabu (9/10/2024).
Terkait penggunaan air saat mandi dengan gayung, menurut Caecilia, pada dasarnya seringkali berlebihan. Dengan mengurangi konsumsi air, namun tetap menjaga kebersihan, struktur 2-12-2 mengatur penggunaan air secara efisien.
Disebutkan, metode mandi hemat air secara terukur mampu mengurangi konsumsi hingga 21 liter per sesi mandi, jauh di bawah rata-rata penggunaan air normal. Selain memberikan dampak positif bagi lingkungan, ‘2-12-2 Movement’ mampu mengurangi biaya air rumah tangga dan menjadi solusi sederhana namun efektif dalam menjaga kebersihan pribadi.
“Gerakan ini dapat diterapkan secara luas, terutama di wilayah dengan keterbatasan akses air bersih," paparnya.
Kolaborasi
Caecilia berharap gerakan ‘2-12-2’ dapat diterapkan lebih luas melalui kolaborasi dengan pemimpin lokal, sekolah, dan organisasi masyarakat. Ia juga akan memperluas gerakan ini melalui penyebaran kesadaran tentang pentingnya penghematan air, terutama di daerah-daerah yang rentan terhadap kekurangan air.
Kemenangannya dalam kompetisi ini, tidak hanya mencerminkan prestasi akademis bagi Caecilia, tetapi juga komitmennya terhadap isu keberlanjutan dan inovasi praktis yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetisi ini menjadi ajang penting bagi para peserta untuk berkolaborasi, berbagi ide-ide inovatif, dan memberikan solusi nyata bagi tantangan global seperti perubahan iklim.
“Gerakan 2-12-2 adalah contoh bagaimana solusi sederhana bisa membawa dampak besar dalam menyelamatkan lingkungan dan memperbaiki kualitas hidup masyarakat,” tutupnya.
Bagikan