UAJY Libatkan 50 Mahasiswa dalam Program Meta YDCT

23 Juli, 2025 03:03 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

22072025-UAJY program meta ydct.jpg
Rektor UAJY Gregorius Sri Nurhartanto, Bupati Kulon Progo R Agung Setyawan, dan Country Manager SL2 Indonesia Janio Nugraha, usai peluncuran program pengenalan Artificial Intelligence (AI) bertajuk Meta Youth Development for Climate Tech (YDCT), Senin (21/7/2025). (EDUWARA/Dok. UAJY)

Eduwara.com, JOGJA - Sebanyak 50 mahasiswa Departemen Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) resmi terlibat dalam program pengenalan Artificial Intelligence (AI) bertajuk Meta Youth Development for Climate Tech (YDCT).

Program Meta YDCT merupakan hasil kolaborasi Meta Platforms Inc. dan Sustainable Living Lab (SL2) yang berfokus pada penguatan kapasitas generasi muda di bidang AI, keberlanjutan, serta pemahaman isu-isu perubahan iklim.

“Program ini dijalankan secara paralel di Indonesia, Singapura, dan India sebagai bagian dari inisiatif global membangun ketangguhan iklim lintas negara,” papar Rektor UAJY, Gregorius Sri Nurhartanto saat peluncuran program, Senin (21/7/2025).

Menurut Nurhartanto, ini adalah program penting karena perwujudan bentuk kepedulian terhadap masa depan bumi yang sedang menghadapi tantangan luar biasa.

“Mungkin di kalangan kita semua sudah sangat familiar ya, dengan istilah climate change, karena bumi sedang menghadapi perubahan yang luar biasa. Bumi sedang tidak baik-baik saja, dan tentu ini harus kita sikapi bersama-sama,” ujarnya.

Country Manager SL2 Indonesia, Janio Nugraha, menambahkan bahwa pengenalan teknologi seperti AI membutuhkan proses panjang agar bisa diadopsi secara luas.

"Pencapaian itu dimulai dengan langkah kecil dan kegiatan yang akan kita mulai pada hari ini. Nanti akan dibuka oleh Bapak Bupati, dan akan menjadi bagian dari langkah kecil tersebut untuk menyiapkan kapabilitas tenaga ahli di bidang AI di Indonesia,” tuturnya.

Sebagai gambaran, 20 tahun lalu teknologi cloud computing mulai diperkenalkan. Waktu itu, implementasi cloud computing masih terasa asing, meskipun konsepnya sudah diperkenalkan sebelumnya tapi implementasinya masih terasa asing. Butuh waktu untuk industri menyadari value-nya dan 10 tahun kemudian cloud computing menjadi salah satu demand di berbagai sektor industri.

“Hari ini, kita berada di titik yang sama, namun dengan teknologi yang berbeda, yaitu ArtificialIntelligence. Teknologi AI saat ini sedang menjadi tren di berbagai sektor, namun tenaga ahli di bidang AI masih minim,” katanya.

Kebutuhan Utama

Di Future of Jobs Report, yang dirilis World Economic Forum, disampaikan bahwa AI tidak hanya menjadi tren sesaat. Pada tahun 2030, AI diperkirakan akan menjadi kebutuhan utama di industri dan bukan lagi menjadi sebuah keterampilan yang spesial.

“Pelajaran yang bisa kita petik dari hal ini adalah: setiap teknologi selalu melalui proses untuk bisa diadopsi. Dimulai dari hal yang terasa asing, lalu menjadi sebuah tren, dan kemudian berubah menjadi kebutuhan. Itu sebabnya kita harus mulai membangun kapasitas AI sejak dini,” lanjutnya.

“Di Sustainable Living Lab, kami percaya bahwa perubahan besar dimulai dari langkah-langkah kecil. Termasuk Program Meta YDCT yang hari ini akan kita mulai adalah bagian kecil dari upaya kami bersama dengan Meta, untuk membekali generasi muda di Indonesia dengan keterampilan Artificial Intelligence,” katanya.

SL2, mewakili Meta, Janio merasa terhormat dapat berkolaborasi dengan UAJY dan diperluas bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo. Program ini diharapkan menjadi awal dari lahirnya solusi nyata untuk adaptasi perubahan iklim, yang dikembangkan dari kampus dan memberi manfaat langsung bagi masyarakat.

Pada tahap awal program, mahasiswa akan mendapatkan pelatihan dasar seputar Generative AI, eksplorasi tantangan iklim lokal, hingga pembangunan purwarupa solusi AI. Sembilan dosen UAJY yang telah mendapatkan pelatihan khusus sebagai trainer akan membimbing para peserta.

Setelah tahap pelatihan, peserta akan mengikuti sesi pertukaran virtual dengan mahasiswa dari Singapura dan India pada September 2025, sebelum akhirnya mengembangkan purwarupa solusi digital berbasis AI pada Oktober. Program akan ditutup dengan Final Showcase pada Februari 2026 yang mempertemukan peserta dengan pemangku kepentingan dari sektor publik dan swasta.

Bupati Kulon Progo, R Agung Setyawan, menegaskan komitmen daerahnya mendukung inovasi berbasis data dalam menghadapi tantangan iklim serta yakin bagaimana program ini dapat bermanfaat di lapangan.

“Kabupaten Kulon Progo membuka diri untuk bagaimana bisa bekerja sama menyiapkan hal-hal yang diperlukan. Saya yakin sekali para peserta sudah sangat ingin terjun ke lapangan untuk menerapkan ilmu-ilmunya, menjalani pelatihan, dan menjalin program ini,” ungkapnya.

Dengan dilaksanakannya program ini, Indonesia secara resmi menjadi salah satu negara pelaksana Meta YDCT. SL2 dan Meta berharap implementasi di Yogyakarta dapat menjadi titik awal bagi ekspansi program serupa ke kota-kota lain di Indonesia, dalam semangat membangun ketangguhan iklim berbasis inovasi teknologi.