UB Pacu Kinerja Menuju Kampus Kelas Dunia

05 Januari, 2022 23:10 WIB

Penulis:Fathul Muin

Editor:Ida Gautama

05012022-UB Rektor.jpg
Rektor UB Prof Nuhfil Hanani (kiri) bersama Dekan Fakultas Ilmu Komputer UB Prof Wayan Firdaus Mahmudy, saat memberikan keterangan pers pada Dies Natalis ke-59 Universitas Brawijaya, Rabu (5/1/2022). (EDUWARA/Fathul Muin)

Eduwara.com, MALANG — Universitas Brawijaya (UB)Malang terus meningkatkan diri untuk menjadi kampus kelas dunia setelah ditetapkan menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH).

Rektor UB, Nuhfil Hanani, mengatakan saat ini telah dicanangkan visi dan misi UB. Ke depan, setelah berstatus PTNBH, UB akan menjadi perguruan tinggi kelas dunia. 

"Itu ditunjukkan dengan visi misi. Dengan demikian, UB arahnya ke sana. Walau kelas dunia, jangan lupa jati diri lokal harus tetap ada," tegas Nuhril Hanani di sela-sela peringatan Dies Natalis ke-59 Universitas Brawijaya, Rabu (5/1/2022).

Peringatan Dies Natalis ke-59 batal dihadiri Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, namun Wapres dijadwalkan hadir pada Wisuda UB yang dijadwalkan digelar akhir bulan ini. 

Ciri-ciri kampus kelas dunia, kata Nuhfil, yakni memiliki ranking dunia yang bagus, termasuk jumlah akreditasi internasional yang telah dimiliki. 

Dia menegaskan, UB benar-benar siap berstatus PTNBH karena sebelumnya telah mempersiapkan diri dan dinilai menjadi kampus dewasa. Saat masih berstatus Badan Layanan Umum (BLU), UB gencar mengoptimalkan persiapan agar matang. Contohnya, fakultas vokasi sudah disiapkan semuanya.

Dengan begitu, lanjut Nuhfil, masa transisi UB menuju PTNBH tidak membutuhkan waktu yang lama. Paling lama enam bulan, semuanya betul-betul bisa direalisasikan secara penuh.

Dalam PTNBH, UB memiliki tiga organ strategis, yakni Majelis Wali Amanat (MWA), Senat Akademik Universitas, dan Rektor. Dalam waktu dekat, Rektor UB akan mengangkat Wakil Rektor V bidang Riset dan Inovasi, begitu juga dengan penganggarannya.

Dengan status PTNBH, kata Nuhfil, UB menjadi lebih leluasa dalam mengembangkan kampus dalam berbagai bidang. Seperti di sektor usaha, UB bisa membentuk PT atau CV untuk mengembangkan produk riset bekerja sama dengan industri.

"Nanti, semua kegiatan bisnis maupun lainnya ada badan hukumnya. Seperti sekolah, akan ada yayasannya, begitu juga hotel ada PT-nya. Tentu, kegiatan ini menghasilkan pendapatan yang akan digunakan untuk mengembangkan UB," ujarnya.

Nuhfil menargetkan, paling lama selama enam bulan, semua program sudah dapat dirampungkan sehingga saat dirinya tidak lagi menjadi Rektor UB maka sudah rampung pula semua program yang sudah dicanangkan.