UII Yogyakarta Sebut Dosen AMRP ke Boston karena Alasan Kesehatan

24 Februari, 2023 21:56 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

18022023-UII Dosen hilang.png
Dosen Teknik Informatika FTI UII, Ahmad Munasir Rafie Pratama (EDUWARA/Dok. UII)

Eduwara.com, JOGJA – Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Jumat (24/2), merilis upaya pelacakan keberadaan Ahmad Munasier Rafie Pratama (AMRP) yang hilang kontak telah membuahkan hasil. AMRP telah membalas korespondensi email yang dikirimkan UII.

"Dalam emailnya, AMRP menjelaskan penyebab pengalihan rute penerbangan ke Amerika Serikat karena alasan kesehatannya. Kami, UII telah mencermati alasan kondisi kesehatan AMRP," terang Rektor Fathul Wahid dalam rilis resmi.

Ditanya mengenai apakah kedatangan AMRP ke Amerika Serikat melalui Boston ini untuk berobat atau apa? Pihak UII menyatakan tidak bisa memberikan keterangan, demikian juga dengan perihal kondisi kesehatan.

AMRP dilaporkan menghilang pada 13 Februari 2023 lalu saat menempuh penerbangan dari Oslo, Norwegia ke Jakarta, Indonesia. Saat transit di Istanbul, Turki, keberadaan AMRP tidak terlacak dan baru diketahui pada sore harinya sudah berada di Boston.

Fathul mengatakan UII mendoakan semoga AMRP lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima. UII akan memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi AMRP, apabila diperlukan.

Sebagai organisasi publik yang mengedepankan nilai-nilai tata kelola yang baik, memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlakuan yang adil dan setara kepada seluruh sivitas berdasar pada regulasi yang berlaku di UII, Fathul menyatakan tindakan AMRP mengalihkan perjalanan ke Amerika Serikat tanpa pemberitahuan kepada UII sejak 12 Februari 2023 patut diduga sebagai tindakan indisipliner karena telah meninggalkan tanggung jawab yang menyebabkan dampak terhadap tata laksana organisasi.

"Untuk melakukan verifikasi atas dugaan tersebut UII akan membentuk tim berdasarkan regulasi yang berlaku di UII," terangnya.

AMRP, sebut Fathul, juga telah mengirimkan pesan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Rektor dan seluruh sivitas akademika UII atas kegaduhan yang muncul di publik terkait permasalahan ini.

"UII berharap, rilis media ini dapat mengakhiri spekulasi yang berkembang di tengah publik," katanya.

Pada akhir rilisnya, UII mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu penelusuran dan pengungkapan kasus ini, terutama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia Kemlu RI, KJRI New York, KBRI Oslo, KJRI di Istanbul, KBRI Ankara, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan semua pihak yang tidak mungkin disebut satu per satu.