Kampus
23 September, 2025 23:35 WIB
Penulis:Setyono
Editor:Ida Gautama
Eduwara.com, JOGJA – Di tengah perayaan Dies Natalis ke-74, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta menggaungkan Studi Ecotheology untuk masa depan berkelanjutan. Ke depan, UIN Sunan Kalijaga akan terus bergerak maju melalui inovasi ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi.
Hal ini disampaikan Rektor UIN Sunan Kalijaga, Noorhaidi Hasan, dalam Sidang Senat Perayaan Dies Natalis ke-74 yang berlangsung Selasa (23/9/2025).
Noorhaidi mengatakan Dies Natalis ke-74 bukan sekadar peringatan kelahiran, tetapi momentum merenungkan perjalanan sejarah, meneguhkan komitmen akademik, dan menyalakan kembali semangat menatap masa depan dengan visi global.
Ia memastikan tema dies natalis sangat penting karena mencerminkan komitmen UIN Sunan Kalijaga untuk tidak meninggalkan khazanah keilmuan Islam, spiritualitas agama, dan budaya lokal. Namun, kampus juga terus bergerak maju melalui inovasi ilmu pengetahuan, sains, dan teknologi.
“Melalui inovasi, kita merespons tantangan global seperti perubahan iklim, krisis ekologis, dan pembangunan berkelanjutan. Inilah esensi ecotheology yang menempatkan kelestarian alam sebagai bagian integral dari iman dan tanggung jawab manusia,” tuturnya.
Perlu dipahami, lanjut Noorhaidi, ecotheology adalah studi tentang hubungan antara agama dan lingkungan alam, yang mengeksplorasi bagaimana pandangan dunia religius/spiritual manusia berkaitan dengan kerusakan atau pelestarian alam.
Sedangkan perjalanan panjang UIN Sunan Kalijaga tidak dapat dilepaskan dari cita-cita luhur para pendiri bangsa yang ingin memadukan keilmuan Islam dengan sains dan ilmu modern. Momentum dies natalis menjadi saat yang tepat untuk menghormati jasa para pendiri, dosen, dan alumni yang telah menyalakan api keilmuan di kampus UIN Sunan Kalijaga.
“Saat ini, UIN Sunan Kalijaga telah berdiri sebagai salah satu universitas Islam terkemuka di Asia Tenggara dengan berbagai capaian akreditasi yang membanggakan. UIN Sunan Kalijaga akan terus berikhtiar memperkuat integrasi keilmuan sebagai ciri khas akademik melalui beragam terobosan dan inovasi,” paparnya.
Peningkatan Mutu Riset
Ke depan, menurut Noorhaidi, arah pengembangan UIN Sunan Kalijaga akan berfokus pada riset, penguatan kualitas lulusan, serta pembangunan ekosistem kampus yang inklusif. Pemanfaatan teknologi digital, big data, serta kecerdasan buatan pun tengah diupayakan dalam proses pengajaran dan riset, dengan tetap menjunjung tinggi etika akademik yang berlaku
“UIN Sunan Kalijaga berkomitmen mendorong peningkatan mutu riset dan hilirisasi dengan di antaranya membuka berbagai skema dukungan dan insentif penelitian bagi civitas akademika serta mendirikan pusat hilirisasi dan SDGs, plus pengembangan kolaborasi akademik nasional dan internasional.” katanya.
Tak hanya itu, program penguatan kompetensi lulusan menjadi prioritas utama universitas dengan mengawal peningkatan employability lulusan, memberikan pembelajaran yang tidak hanya hard skills, tetapi juga soft skills dan deepskills, serta pemagangan di dunia usaha dan dunia industri untuk menghadapi dunia kerja yang semakin dinamis.
Apa yang tengah dilakukan UIN Sunan Kalijaga, disebut Noorhaidi, menjadi solusi dalam menghadapi Industri 4.0, Society 5.0, dan hadirnya Artificial Intelligence, yang membuat gelar sarjana saja tidak lagi cukup. Kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, dan bersikap bijaksana jauh lebih penting dari sekadar IPK.
“Komitmen pada nilai-nilai kemanusiaan, empati, akhlak, spiritualitas, dan kebijaksanaan akan sangat menentukan bagi masa depan umat manusia, berhadapan dengan semua perubahan tersebut,” paparnya.
Dies Natalis ke-74 UIN Sunan Kalijaga adalah momentum untuk menegaskan kembali jati diri UIN Sunan Kalijaga sebagai universitas riset yang memadukan keilmuan, keislaman, dan kemanusiaan.
UIN Sunan Kalijaga juga meluncurkan sejumlah program unggulan di bidang akademik. Program tersebut mencakup penyelenggaraan International Undergraduate Program (IUP) pada enam fakultas, skema double degree, serta Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang memberi ruang pengakuan atas pengalaman akademik maupun profesional.
Selain itu, diluncurkan pula kerja sama Senior Expert Services (SES) yang menghadirkan pakar internasional guna memperkaya proses pembelajaran dan riset di kampus.
Bagikan