UKDW Hadiri General Assembly ke-25 ACUCA

25 Oktober, 2023 01:22 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Ida Gautama

24102023-UKDW Acuca 2023.jpeg
Para pimpinan universitas Kristen di Indonesia yang tergabung dalam Association of Christian Universities and Colleges in Asia (ACUCA) menghadiri acara 2023 Management Conference and 25th General Assembly ACUCA pada Rabu-Jumat (18-20/2023) di Hannam University, Daejeon, Korea Selatan. Dalam pemilihan tersebut, Rektor Universitas Doshisha, Kyoto, Jepang, Tomoko Ueki, terpilih sebagai Presiden ACUCA periode 2023-2025. Sedangkan Rektor Undhira Denpasar Bali terpilih sebagai Wakil Executive Committee. (EDUWARA/Dok. UKDW)

Eduwara.com, JOGJA -- Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta sebagai salah satu anggota Association of Christian Universities and Colleges in Asia (ACUCA) hadir dalam acara 2023 Management Conference and 25th General Assembly ACUCA pada Rabu-Jumat (18-20/2023) di Hannam University, Daejeon, Korea Selatan. Dalam acara tersebut, UKDW diwakili oleh Wiyatiningsih selaku Rektor dan Wahju S Wibowo selaku Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia, Promosi, dan Jejaring.

General Assembly berlangsung setiap dua tahun untuk memilih Presiden ACUCA yang baru. Adapun tema yang diambil tahun ini adalah “Innovation and Spirituality:Trajectories for Christian Higher Education in Asia”. ACUCA terdiri dari 64 universitas dari 8 negara di Asia, yaitu Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, dan Thailand. 

Wahju S Wibowo menjelaskan acara general assembly didahului dengan beberapa diskusi dan pendalaman tentang dasar teologis bagi universitas Kristen untuk mengembangan inovasi dan spiritualitas. Materi ini dibawakan oleh Bishop Emerito Nacpil dari Filipina. 

“Intinya ada dasar kuat bagi universitas Kristen untuk kreatif dan fleksibel di tengah perkembangan sains dan teknologi sebagai bagian dari spiritualitasnya,” terang Wahyu dalam rilis Selasa (24/10/2023).

Quality Assurance

Diskusi dilanjutkan untuk membahas tentang bagaimana universitas Kristen mengembangkan inovasi dan mikro-kredensial. 

“Di tengah perkembangan sains dan teknologi dan tuntutan kemitraan maka pola mikro-kredensial memberi wadah pengembangan wawasan keilmuan dan relasi bagi mahasiswa. Setiap universitas anggota ACUCA dapat menawarkan kuliah, khususnya kuliah pendek bersertifikat bagi mahasiswa. Ini akan membantu mahasiswa mengembangkan diri dan relasi internasionalnya,” jelasnya. 

Diskusi berlanjut untuk membahas bagaimana universitas Kristen membuat quality assurance yang mendasarkan diri pada nilai-nilai kekristenan. Salah satu aspek yang diusulkan adalah aspek ekologi sebagai bagian dari nilai kekristenan yang harus menjadi bagian quality assurance, selain berbagai proses yang berdasarkan nilai-nilai kekristenan. 

“ACUCA sendiri mempunyai program student mobility program, faculty mobility program, serta micro-credential degree bagi mahasiswa dan student camp,” tuturnya.

Pada kurun waktu 2021-2023, Presiden ACUCA adalah Rektor Hannam University, Kwang-Sup Lee. Setelah menerima laporan kepengurusan periode 2021-2023, maka peserta general assembly memilih presiden yang baru yaitu Rektor Universitas Doshisha, Kyoto, Jepang, Tomoko Ueki. Sementara wakil executive committee dari Indonesia adalah Rektor Undhira, Denpasar Bali. Dengan demikian dua tahun yang akan datang, General Assembly ke-26 ACUCA akan diadakan di Kyoto, Jepang. (*)