'YOGER', Inovasi Yoghurt Berbahan Genjer Karya Mahasiswa UGM

24 November, 2022 01:33 WIB

Penulis:Setyono

Editor:Ida Gautama

24112022-UGM Yoger.jpg
Yoger berbahan genjer karya mahasiswa UGM (EDUWARA/UGM)

Eduwara.com, JOGJA - Tertantang menghadirkan minuman yang memiliki kandungan serat tinggi sesuai gaya hidup sehat yang tengah digandrungi masyarakat, lima mahasiwa Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta menghadirkan YOGER, yoghurt berbahan dasar tanaman genjer.

Melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) yang mendapatkan pendanaan dari Kemendikbudristek, enam mahasiwa UGM yang terlihat proyek ini yaitu Annisa Nur Wijayanti (Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan), Silvestra Gratiana Tyas Vita Wimasari (FISIPOL), Sinatrya Larasati Putri (Fakultas Peternakan), Abdullah Faedi Rahman (Fakultas Geografi), dan Annisa Citra Gitaswari (Fakultas Teknik).

"Produk ini dihadirkan dengan  tujuan agar menjadi minuman yang membantu masyarakat memenuhi kebutuhan serat harian dan melengkapi gaya hidup sehat bagi masyarakat," kata Ketua Tim Annisa, Rabu (23/11/2022).

Harapannya, produk ini menghadirkan cara baru yang unik dan kreatif sebagai solusi baru untuk mengkonsumsi sayuran.

YOGER dibuat dengan mengombinasikan olahan susu yang difermentasikan dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus dengan genjer yang sudah dikeringkan dan diolah menjadi tepung genjer.

Menurutnya, diperlukan inovasi untuk mengangkat genjer dari segi nilai ekonominya. Meski mudah ditemui, tanaman genjer memang sering dianggap gulma oleh para petani. Karena itu, produk ini menjadi salah satu inovasi pemanfaatan genjer dalam bentuk minuman yang unik sekaligus menyehatkan.

Lima mahasiswa UGM yang mengolah genjer menjadi yoger. (EDUWARA/UGM)

Selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh, YOGER juga memiliki keunikan pada kemasannya yakni dilengkapi dengan QR Code untuk edukasi daur ulang kemasan dengan menghadirkan sistem dan edukasi daur ulang kemasan bernama Yo-Recycle!.

"Yo-Recycle! merupakan sistem daur ulang kemasan yang berisi edukasi dan tata cara pengumpulan sampah produk YOGER. Sistem Yo-Recycle! terdapat pada kemasan produk YOGER berupa kode QR yang jika dipindai akan berisikan poster sistem Yo-Recycle!," urainya.

Lebih lanjut Annisa menambahkan konsumen dapat mengumpulkan kemasan botol YOGER dengan jumlah minimal 10 botol dan mendapatkan suvenir menarik berupa produk YOGER.

Harapannya, sistem Yo-Recycle! dapat berfungsi sebagai wadah pengumpulan kemasan botol produk YOGER agar tidak menjadi sampah dan mencemari lingkungan.

Dosen pendamping tim PKM Kewirausahaan, Fatma Zuhrotun menambahkan produk YOGER memiliki prospek berkembang karena sangat inovatif yaitu mengangkat sayuran yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan namun jarang dikonsumsi atau jarang dikenal oleh masyarakat. 

Selain itu, YOGER memiliki rasa yang dapat diterima oleh masyarakat sehingga besar kemungkinan untuk laku di pasar. 

"Bahan produksi juga cukup tersedia di daerah tertentu dan produknya mudah dibuat. Hanya saja mungkin perlu proses untuk mengenalkan produk ke masyarakat, seperti melalui iklan ataupun pameran-pameran agar semakin dikenal," terang Fatma.