logo

Kampus

Bantu Jauhkan dari Bahaya Riba, UMY Lunasi Hutang 19 Tenaga Pendidik

Bantu Jauhkan dari Bahaya Riba, UMY Lunasi Hutang 19 Tenaga Pendidik
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto, memberikan bingkisan berupa paket sembako kepada salah satu tenaga pendidik dari salah satu sekolah Muhammadiyah dan ‘Aisiyah di Yogyakarta. Selain memberikan bingkisan berupa paket sembako kepada 1.800 tenaga pendidik di 45 sekolah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Yogyakarta, mulai TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA), SD, SMP, hingga SMA/SMK, melalui LazisMu BMT UMY, UMY juga memberikan bantuan pelunasan hutang riba (PHR) kepada 19 tenaga pendidik. (EDUWARA/Dok. UMY)
Setyono, Kampus06 April, 2024 00:30 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Melalui Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LazisMu) Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) melakukan pelunasan hutang riba yang menjerat 19 tenaga pendidik.

Tak hanya itu, sebanyak 1.800 tenaga pendidik di 45 sekolah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di Yogyakarta, mulai TK Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA), SD, SMP, hingga SMA/SMK, menerima paket bantuan sembako.

Ketua Pengurus BMT UMY, Rizal Yahya, menjelaskan program Pembebasan Hutang Riba (PHR) merupakan komitmen BMT UMY untuk menjauhkan masyarakat, khususnya tenaga pendidik, dari bahaya riba.

“Ini merupakan batch kedua yang penerimanya merupakan para guru dan ustadz. PHR rutin dijalankan sejak 2016 dan hari ini merupakan PHR yang kedelapan. Sebelumnya, kami juga mengundang para pemilik Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penerima PHR,” kata Rizal Yahya, dilansir pada Jumat (5/4/2024).

Pada tahun ini, LazisMu BMT UMY menggelontorkan dana sebesar Rp 227 juta, yang terdiri atas dana hibah sebesar Rp 49 juta yang diberikan kepada 19 penerima PHR dari 64 pendaftar yang terseleksi.

Sementara sisanya, merupakan dana Qardh yang merupakan dana pinjaman, yang jumlahnya akan dikembalikan sesuai dana yang dipinjamkan kepada penerima manfaat.

Tolong Menolong

Pada bagian lain, saat memberikan bingkisan paket sembako kepada perwakilan 1.800 guru, Rektor UMY Gunawan Budiyanto mengatakan program ini rutin dilakukan sejak masa pandemi Covid-19.

“Upaya ini berdasarkan kepada keyakinan dalam praktik beragama, bahwa antar sesama harus saling tolong menolong, dan jika berada dalam kondisi susah maka pihak yang lebih berkecukupan harus membantu yang lebih berkekurangan,” terangnya.

Menurut Gunawan, UMY berharap dapat berbagi sesuai dengan kemampuan. Ia secara pribadi sangat paham dengan kondisi prihatin yang dialami para guru, karena dirinya sebelumnya sempat menjadi seorang guru.

“Saya tahu persis seperti apa kondisinya. Rasa hormat dari saya selaku Rektor, sekaligus mewakili keluarga besar UMY, saya berikan atas dedikasi dan perjuangan yang telah Bapak dan Ibu guru berikan hingga saat ini,” imbuhnya.

Selain diberikan kepada para guru di sekolah Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, bingkisan sembako juga diberikan kepada para mualaf yang merupakan masyarakat dari Desa Sendangarum, Sleman, Yogyakarta. Pemberian dilakukan secara simbolis oleh Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah, BPH UMY serta jajaran pimpinan yang terdiri dari Rektor dan Wakil Rektor UMY.

Read Next