Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Tim robot Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menggondol Juara 2 Kontes Robot Indonesia (KRI) kategori Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) wilayah dua yang digelar secara daring. Final akan berlangsung di Institut Teknologi Sepuluh (ITS) November Surabaya.
Tim Robot Rosemery yang beranggotakan 11 mahasiswa lintas fakultas di UNY tersebut membawakan tari Kancet Ledo dari Kalimantan Timur.
Ketua Tim Rosemery Leandra Okta mengatakan robotnya menampilkan beberapa gerakan baru yang lebih luwes, indah, dan lebih baik daripada kontes Robot Seni Tari Indonesia tahun-tahun sebelumnya.
“Pada kontes kali ini Tim Rosemery memiliki ciri khas dalam berpenampilan sesuai Tema Kontes Robot Seni Tari Indonesia tahun ini, yaitu dengan memakai pakaian batik khas Dayak" kata Leandra, Selasa (14/6) di UNY.
Kontes Robot Indonesia adalah kegiatan kompetisi rancang bangun dan rekayasa dalam bidang robotika yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
KRI memperlombakan 6 (enam) kategori yaitu Kontes Robot ABU Indonesia (KRAI), Kontes Robot SAR Indonesia (KRSRI), Kontes Robot Sepak Bola Indonesia (KRSBI) Beroda, Kontes Robot Sepak Bola Indonesia(KRSBI) Humanoid, Kontes Robot Seni Tari Indonesia (KRSTI) dan Kontes Robot Tematik Indonesia (KRTMI).
Leandra mengatakan dengan ciri khas dan penampilan yang cantik Robot Rosemery sangat menghibur orang yang melihatnya. Kesan menarik ditambahkan dengan adanya lighting yang menyorot Robot Rosemery ketika menari.
"Strategi gerakan dan penampilan diharapkan dapat membuat sebuah kejutan untuk juri karena diyakini dengan memberikan suatu hal yang baru itu dapat membuat sebuah nilai plus," jelasnya.
Menurut manajer tim Robot Rosemery Durrotun Berliana, persiapan yang dilakukan sebelum lomba diawali dari persiapan mental tim inti, operator, crew, persiapan robot yang matang, dan pengecekan komponen elektronik mekanik, serta kostum artistik.
"Persiapan mental adalah hal utama yang perlu disiapkan saat pertandingan dimulai, karena ketika mental tidak siap saat terjadi masalah pada robot sering kali berujung panik dan tidak menemukan solusi pada saat masalah tersebut terjadi sehingga membuat hal sepele menjadi ribet," kata mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Mekatronika Fakultas Teknik UNY tersebut.
Persiapan sudah dilakukan sejak lama dilakukan dan hal tersebut memang sangat diperlukan karena Rosemery merupakan robot yang berlaga dalam kontes di mana perlu disiapkan gerakan-gerakan yang lebih luwes dan gemulai dengan membuat gerakan baru yang menarik untuk dipertontonkan serta sesuai dengan tempo lagu tari yang sudah ditentukan oleh panitia penyelenggara.
Pada babak penyisihan, Rosemery mendapatkan peringkat ke 5 setelah PENS, ITS, UGM, dan UAD. Karena masuk peringkat 8 besar, Tim Rosemery mengikuti Final KRI wilayah 2.
Dalam babak penyisihan dan final penampilan pertama robot Rosemery menari lancar dengan 1 retry tetapi pada penampilan kedua Robot Rosemery mengalami trouble. Robot bergerak tidak sesuai dengan program yang telah disiapkan.
Operator robot dengan sigap dan cepat mengatasi masalah tersebut. Dengan usaha yang lebih keras pada babak final Kontes Robot Seni Tari Indonesia, Rosemery meraih juara 2 mengalahkan beberapa perguruan tinggi lain.
Dosen pembimbing tim Robot Rosemery Herlambang Sigit Pramono, merasa gembira atas capaian ini dan berharap bisa tampil maksimal dalam KRI di Surabaya kelak.