logo

Kampus

Bersama UPSI Malaysia, UMBY Beri Pelatihan Destinasi Wisata Kuliner

Bersama UPSI Malaysia, UMBY Beri Pelatihan Destinasi Wisata Kuliner
Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multi Media UMBY, St Tri Guntur Narwaya mengisi kegiatan Program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Karya Rini Yogyakarta dengan menyampaikan ceramah mengenai 'Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme'. Kegiatan yang diikuti pelajar kelas X hingga XII ini merupakan bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai prinsip toleransi dan kerukunan di lingkungan sekolah. (EDUWARA/Dok. UMBY)
Setyono, Kampus01 Agustus, 2023 16:58 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Bekerja sama dengan Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI) Malaysia, Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Prodi Manajemen Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) memberikan pelatihan untuk pengembangan ‘Pasar Jadoel Lembah Si Cangkring’, Tempel, Sleman menjadi destinasi wisata kuliner tradisional.

Dilakukan secara online pada Sabtu (29/7/2023), pembicara dari UPSI Malaysia adalah Mohd Fadhil Harfiez bin Abdul Muttalib, sedangkan dari Tim PkM UMBY adalah Busthanul Arifin.

Lewat rilis Selasa (1/8/2023), dijelaskan bahwa dalam paparannya, Mohd Fadhil membahas tentang pentingnya strategi pemasaran agar usaha atau bisnis dikenal banyak orang. Menurutnya, saat ini sudah banyak cara yang mudah untuk melakukan promosi, yaitu dengan menggunakan Facebook ads, Instagram ads, atau promosi melalui TikTok.

"Perlu adanya poster dan foto-foto menu makanan utama dan yang paling istimewa untuk dipasang pada setiap stand yang ada di Pasar Jadoel supaya para pelanggan tertarik untuk singgah," tambah Mohd Fadhil.

Tidak hanya itu, untuk menambah daya tarik Pasar Jadoel, penentuan harga juga dipengaruhi keberanian mengambil keputusan mengubah jumlah porsi yang disuguhkan. Mohd Fadhil menyarankan agar pengelola meminta pedagang mengurangi porsi yang biasanya banyak menjadi sedikit. 

Selain itu, pengelola harus lebih giat lagi dalam melakukan promosi supaya orang yang datang menjadi lebih banyak lagi.

"Sehingga prinsip harga murah dengan kuantitas tinggi dapat menjadi solusi dalam hal memberikan keuntungan yang lebih bagi Pasar Jadoel. Juga, langkah menyesuaikan keinginan konsumen serta memperlebar segmen dengan menambah menu baru khusus untuk anak-anak, remaja, dan orang dewasa perlu dilakukan," ujarnya.

Keunggulan dan Peluang

Paparan mengenai pentingnya marketing juga disampaikan Busthanul Arifin yang mewakili UMBY. Perencanaan yang kuat terkait strategi marketing perlu dilakukan, seperti memetakan keunggulan dan peluang yang ada dari Pasar Jadoel. Salah satunya mengedepankan kejadoelan dan menambah beberapa fasilitas yang dapat menarik pelanggan.

"Ajak para influencer Yogyakarta datang ke Pasar Jadoel, kemudian membuat review terkait tempat dan makanan yang ada, lalu di-upload ke sosial media mereka. Dengan begitu para followers dari influencer tersebut akan mengetahui keberadaan Pasar Jadoel Lembah Si Cangkring," jelasnya.

Kedua pembicara berharap besar pelatihan tentang penguatan strategi marketing dan service excellent ini dapat memberikan insight yang positif untuk Pasar Jadoel di Desa Wisata Lembah Si Cangkring dalam hal pemasaran online supaya mempunyai Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kemampuan yang mumpuni dan terampil terkait pemasaran online.

Di tempat lain, Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi dan Multi Media UMBY, St Tri Guntur Narwaya mengisi kegiatan Program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di SMK Karya Rini Yogyakarta dengan menyampaikan ceramah mengenai 'Pencegahan Intoleransi dan Radikalisme'.

Kegiatan yang diikuti pelajar kelas X hingga XII ini merupakan bagian dari upaya menanamkan nilai-nilai prinsip toleransi dan kerukunan di lingkungan sekolah.

"Toleransi menjadi bagian penting dan fundamental untuk menciptakan iklim lingkungan pendidikan yang inklusif sehingga, para pelajar memiliki saling tenggang rasa yang baik di lingkungan sekolah," jelasnya.

Guntur juga menegaskan bahwa kebijakan sekolah juga harus mendukung usaha melakukan kebijakan-kebijakan yang juga tidak diskriminatif bagi siswa.

Read Next