Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Ingin membanggakan kedua orang tuanya yang telah bekerja keras membiayai kehidupan dan sekolahnya, David Luki Kurniawan (23) mahasiswa Prodi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, Rekreasi Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Kesehatan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) diam-diam mendaftar dan diterima sebagai anggota Polri.
Lewat seleksi proaktif penerimaan Bintara Polri 2023 pada jalur pencarian bakat (talent scouting), David merupakan peraih perak lari 1.500 meter untuk Bantul di Pekan Olahraga Daerah (PORDA) Daerah Istimewa Yogyakarta 2019.
"Saya memang sengaja merahasiakan proses pendaftaran Polisi ke orang tua. Ini agar orang tua tidak lagi terbebani soal biaya," kata David saat dihubungi di rumahnya, di RT 3, Dusun Sindet, Desa Trimulyo, Jetis, Bantul.
Menurut David, cita-cita menjadi polisi baru ingin diraihnya saat duduk di SMAN 1 Jetis, Bantul. Saat itu dia berpikir menginjak dewasa, setiap orang harus punya cita-cita. Akhirnya setelah diwisuda pada Mei tahun ini dari UNY, David memutuskan masuk polisi.
Dari proses pendaftaran, David memang tidak menceritakan ke orang tuanya. Barulah ketika dinyatakan lulus seleksi, David memberanikan diri mengutarakan semuanya kepada orang tuanya.
"Saya bilang ke mereka untuk tidak khawatir dan risau, karena memang ini sama sekali tidak dipungut biaya," katanya.
Bagi David, kelulusannya sebagai bintara polisi ini dipersembahkan khusus kepada kedua orang tuanya yang telah bekerja keras menghidupi serta menyekolahkan hingga lulus kuliah. Dirinya paham, sebagai buruh serabutan orang tuanya selalu pontang panting untuk menyediakan uang guna pembayaran biaya kuliah.
"Saya bersyukur, saat itu saya bisa membantu dengan meraih beasiswa dan menjuarai kejuaraan lari. Hasilnya sedikit-sedikit saya tabung untuk kegiatan kuliah," ujarnya.
Orang tua David, Tugiyo (59) dan Sutini (64), saat ditemui membenarkan mereka sama sekali tidak tahu David mendaftar di Kepolisian.
“Tiba-tiba David hanya minta restu, sudah daftar (Polisi, red) usai diwisuda, usai Lebaran tahun ini (27 Mei 2023, red)," kata Tugiyo.
Tidak Dipungut Biaya
Karena seringnya mendapatkan informasi, untuk bisa jadi polisi membutuhkan biaya besar, Tugiyo dan Sutini, sebenarnya tidak rela karena tidak memiliki uang. Namun David bersikeras pendaftaran dan proses seleksi tidak dipungut biaya, akhirnya mereka memberikan restu.
Demikian juga saat kuliah, paham bapak-ibunya bekerja sebagai buruh serabutan, David berusaha membantu menyelesaikan biaya kuliah dengan mengikuti berbagai kejuaraan.
"Kami bersyukur dan bahagia karena David dinyatakan lulus dan sejak 22 Juli lalu masuk pendidikan Bintara di Sekolah Polisi Negara (SPN) Selopamioro. Dia berhasil membanggakan kami," tutur Sutini di sela isak tangisnya.
Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda DIY, AKBP Verena Sri Wahyuningsih, menjelaskan David merupakan satu dari delapan siswa berprestasi yang diterima Polda DIY dalam seleksi Bintara tahun ini.
"Seleksi rekrutmen proaktif (Rekpro) Bintara Polri terdiri dari kategori tindakan penguatan (affirmative action), penghargaan dan pencarian bakat (talent scouting)," katanya.
Pada kategori pencarian bakat, Polri menjaring calon anggota dari siswa-siswa berprestasi akademik seperti juara olimpiade sains, nonakademik seperti olahraga, kejuaraan keagamaan, Paskibraka hingga Hafidz Qur'an tingkat daerah, provinsi, nasional hingga internasional.
"Untuk seleksi pencarian bakat nonakademik, Polri bekerja sama dengan Kemendikbudristek terkait data-data anak berprestasi. Kita lantas menawari mereka untuk mau tidak ikut seleksi?" jelas Verena.
Pada Selasa (25/7/2023), sebanyak 210 orang siswa calon Bintara Polri Penerimaan Daerah (Panda) Polda DIY gelombang II Tahun 2023 memulai menjalani pendidikan di SPN Selopamioro selama lima bulan ke depan.
Selain David, dua calon dari Gunungkidul yaitu Dani Triyanto asal Paliyan lolos seleksi atas prestasi menjadi anggota Paskibraka Gunungkidul 2021. Kemudian, Dafit Dwi Dita Prabowo, asal Playen yang sarat prestasi dari cabang olahraga tenis lapangan.