logo

Kampus

Dengan Logoterapi, Remaja Masjid Diajak Membangun Makna Hidup

Dengan Logoterapi, Remaja Masjid Diajak Membangun Makna Hidup
Fakultas Psikologi UMBY berkolaborasi dengan Pendidikan Kader Masjid Syuhada (PKMS) Gondokusuman, Kota Yogyakarta, menggelar pelatihan untuk 26 remaja masjid, Minggu (29/6/2025). Bertajuk ‘Penetapan Tujuan untuk Meningkatkan Efikasi Diri’, pelatihan ini menghadirkan dua dosen Fakultas Psikologi UMBY, yaitu Sowanya Ardi Prahara dan Moordiningsih. (EDUWARA/Dok. UMBY)
Setyono, Kampus15 Juli, 2025 18:00 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) berkolaborasi dengan Pendidikan Kader Masjid Syuhada (PKMS) Gondokusuman, Kota Yogyakarta, menggelar pelatihan untuk 26 remaja masjid. Melalui pendekatan logoterapi, remaja masjid diajak membangun makna hidup yang lebih baik.

Pelatihan yang digelar pada Minggu (29/6/2025) bertajuk ‘Penetapan Tujuan untuk Meningkatkan Efikasi Diri’, menghadirkan dua dosen Fakultas Psikologi UMBY Sowanya Ardi Prahara dan Moordiningsih.

“Pelatihan bertujuan membekali generasi muda dengan keterampilan psikologis yang mendalam untuk menghadapi tantangan abad ke-21 dan membangun makna hidup yang kokoh dalam menghadapi krisis,” ujar Sowanya dilansir dari rilis, Senin (14/7/2025).

Pelatihan diisi dengan pemberian materi yang disampaikan oleh Sowanya bertema tantangan abad 21, dinamika situasi krisis, dan kisah perjalanan Viktor Frankl dalam menemukan makna hidup melalui logoterapi. Materi ini diharapkan mendorong peserta untuk merenungi pentingnya arah hidup dan kesadaran akan nilai personal dalam setiap tindakan.

Tantangan Kehidupan

Pada sesi kedua, Moordiningsih memberikan pelatihan logoterapi dengan fokus pada penetapan tujuan hidup. Melalui pendekatan ini, peserta dibimbing untuk menyusun tujuan pribadi berdasarkan nilai-nilai bermakna, sebagai upaya memperkuat efikasi diri dalam menghadapi tantangan kehidupan masa kini.

Kegiatan ini disambut antusias oleh para peserta, yang merasakan manfaat langsung dari pelatihan tersebut. Asep Suwarja (19 tahun), salah satu peserta menyampaikan bahwa sangat terinspirasi dari cerita Viktor Frankl yang disampaikan pemateri.

“Saya jadi lebih paham bahwa setiap krisis bisa punya makna, asal kita punya tujuan hidup yang jelas. Setelah ikut pelatihan ini, saya lebih semangat menyusun rencana masa depan saya, mulai dari hal-hal kecil,” ujarnya.

Kegiatan ini diharapkan menjadi kegiatan yang berkesinambungan dari program-program penguatan karakter dan psikologis remaja berbasis nilai spiritual dan ilmiah di Masjid Syuhada. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi antara komunitas masjid dan akademisi dapat menciptakan ruang pertumbuhan yang sehat bagi generasi muda di tengah kompleksitas zaman.

 

Read Next