Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Dua perguruan tinggi asal Yogyakarta berhasil membuktikan diri layak menjadi unggulan dalam pengembangan mobil non bahan bakar migas. Dalam kategori prototipe mobil listrik, Universitas Gadjah Mada (UGM) menempati posisi pertama dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) di posisi ketiga dalam Kontes Mobil Hemat Energi (KMHE) Tahun 2023.
Tim asal kedua universitas ini bersaing ketat dalam KMHE 2023 yang berlangsung 30 Oktober sampai 2 November 2023 di Ancol Sirkuit Formula E, Jakarta Utara. Lomba yang dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini diikuti sebanyak 60 tim dengan total 600 peserta yang berasal dari 42 perguruan tinggi di Indonesia.
Mobil hemat energi buatan mahasiswa UGM bernama ‘Semar Proto’ berhasil menjadi juara 1 untuk kategori Prototipe Motor Listrik dan juara 2 Urban Gasoline.
“Tim Semar terdiri dari 25 orang yang terdiri 22 orang mahasiswa dari Fakultas Teknik UGM dan 3 mahasiswa dari Fakultas MIPA UGM,” kata perwakilan dari Bidang Pengelolaan Kompetisi Mahasiswa, Direktorat Kemahasiswaan UGM, Zaenudin, Rabu (8/11/2023).
Pemilihan dua kategori yang diikuti Tim Semar UGM, menurut Zaenudin, sesuai dengan jenis mobil yang tengah dikembangkan. Jenis prototipe mobil yang diriset dan dirancang oleh Tim Semar UGM selama ini memang fokus pada Proto Listrik dan Urban Gasoline.
Tim Semar UGM sengaja menggabungkan tim senior dengan junior. Penempatan tim junior ini diharapkan bisa mendapatkan pengalaman baru bagi mahasiswa yang baru bergabung dalam pengembangan mobil hemat energi.
Bekerja Keras
Sedangkan Tim KHAD Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FT UMY) menyabet juara tiga pada kategori Proto Listrik KMHE 2023. Kompetisi terdiri dari lima kali race dan race yang terakhir, mereka mendapatkan 790 km/kwh dan mendapatkan urutan ketiga.
Persiapan dilakukan Tim KHAD UMY selama sebulan sebelum perlombaan. Setelah dinyatakan lolos final, selanjutnya ada bagian-bagian yang harus dicoba seperti research, kontroler, sistem rem, kemudi dan persiapan proses produksinya.
Dosen pembimbing Tim KHAD UMY Aris Widyo Nugroho mengatakan faktor keberhasilan Tim KHAD UMY karena mereka bekerja keras dan terlihat kompak. Selain itu ada pembimbing khusus kelistrikan dari dosen Teknik elektro UMY yang mendukung hal-hal mengenai kelistrikan pada mobil hemat yang dikutkan kontes.
Menurut Aris, Tim KHAD UMY membutuhkan waktu satu setengah bulan dalam menunggu proses seleksi dari tim juri untuk menentukan finalis KMHE. Setelah mengirim proposal yang berisi kesiapan, proses dan produknya, Tim KHAD UMY dinyatakan lolos final dan akan mengikuti kontes.
Ke depan, lanjut Aris, mahasiswa UMY akan terus mengikuti ajang ini setiap tahun jika dinyatakan lolos proposal dan menjadi finalis dalam seleksi juri, serta berencana akan mengikuti kategori lain dengan terus berupaya memperbaiki kualitas sumber daya dan peralatan serta mengembangkan research.
“Dengan sumber daya, peralatan dan lokasi yang perlu diperbaiki, kalau lolos seleksi juri di tahap proposal dan jadi finalis, kita bisa ikut lagi pada perlombaan KMHE selanjutnya,” katanya.
Research tentang electrical, menurut Aris, tetap harus dikembangkan lagi, karena masih banyak ruang.
“Terutama kreativitas untuk meningkatkan efisiensi di bidang electrical-nya. Tidak hanya mengikuti di kelistrikan atau di proto listrik saja tapi nanti bisa dikembangkan, misalkan proto diesel, gasoline atau bahkan urban,” pungkas Aris.