logo

Kampus

Di UGM, Menteri Investasi Bahlil Tantang Mahasiswa Menjadi Pengusaha

Di UGM, Menteri Investasi Bahlil Tantang Mahasiswa Menjadi Pengusaha
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, saat menjadi pembicara dalam Pembekalan Calon Wisudawan Program Sarjana dan Diploma Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode IV Tahun Akademik 2022/2023, Selasa (22/8/2023) di Kampus UGM. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus22 Agustus, 2023 22:33 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Minimnya kesempatan kerja di lembaga pemerintah, menurut Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, merupakan pemecut mahasiswa untuk berpikir menjadi pengusaha. Dibandingkan menjadi karyawan yang nantinya hanya akan menjadi pengangguran intelektual, menjadi pengusaha memiliki peluang besar untuk masuk ke dunia politik.

Tantangan ini disampaikan Bahlil saat menjadi pembicara dalam Pembekalan Calon Wisudawan Program Sarjana dan Diploma Universitas Gadjah Mada (UGM) Periode IV Tahun Akademik 2022/2023, Selasa (22/8/2023) di Kampus UGM.  

"Saat ini tingkat pengangguran kita menembus angka 7 juta, ditambah dengan angkatan kerja baru yang mencapai 2 juta. Ini belum lagi dengan dampak PHK pasca pandemi Covid yang jumlahnya 5-6 juta," katanya.

Jika dibandingkan dengan peluang masuk ke TNI/Polri/ASN/pegawai BUMN yang setahunnya hanya 1 juta maka peluang menjadi pengusaha, menurut Bahlil, adalah pilihan yang menjanjikan untuk meraih masa depan dibandingkan dengan karyawan yang nantinya akan menjadi pengangguran intelektual.

"Terlebih saat ini rasio pertumbuhan wirausaha Indonesia belum mencapai 3,4 persen. Padahal Thailand dan Malaysia sudah di atas 4 persen. Kemudian Taiwan dan Singapura sudah di atas dua digit," jelasnya.

Hal ini masih didukung dengan kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,17 persen pada kuartal kedua, salah satu angka pertumbuhan terbaik di dunia. Angka inflasi pun berada di bawah 4 persen.

Kondisi ini menghadirkan iklim usaha yang baik, sehingga ia berharap jumlah pengusaha di Indonesia juga bisa terus meningkat hingga bisa menyamai berbagai negara maju.

Ini belum lagi dengan program pembangunan sentra-sentra perekonomian yang tidak lagi berpusat di Jawa maka daerah-daerah, menurut Bahlil, membutuhkan orang-orang pintar yang memiliki jiwa pengusaha untuk bersama-sama membangun.

"Saya harap, jangan setelah menyelesaikan kuliah Anda kemudian menjadi politisi. Terlebih lagi jika modal tidak kuat maka Anda hanya akan menjadi karyawan politik," tegasnya.

Berbeda jika menjadi pengusaha dengan instrumen punya materi, maka akan bisa berjumpa dengan jenderal, anggota DPR, para pemimpin daerah. Bahkan jika orang lain mengatakan bicara salah, maka pengusaha bisa membalik menjadikan hal itu benar. 

Read Next