Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Hari ini, Sabtu (18/3/2023), Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta mewisuda sebanyak 622 mahasiswa dari berbagai jenjang. Wisudawan periode ini terdiri dari 11 ahli madya, 506 lulusan jenjang sarjana, 99 lulusan magister dan enam doktor.
Saat memberi sambutan, Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid menyampaikan sebuah pesan tentang humor dan kreativitas.
"Sampai hari ini, UII telah menghasilkan lebih dari 110.000 lulusan yang sudah menebar manfaat dengan beragam peran, baik di dalam negeri maupun manca negara. Ini adalah bagian sumbangsih UII untuk kemajuan bangsa dan kemanusiaan," kata Fathul memulai sambutannya.
Di hadapan para wisudawan, Fathul secara lugas menyebut yang hari ini diwisuda akan menghadapi ketidakpastian pada masa depan. Karenanya diperlukan perspektif yang positif yang lebih rileks dalam menghadapinya.
"Kita mulai dengan audit humor. Kapan Saudara tertawa lepas terakhir kali? Apakah kemarin, pekan lalu, bulan lalu, atau bahkan lupa entah kapan? Yang ingat jika kemarin tertawa lepas, silakan angkat tangan," terangnya.
Menurut Fathul, humor pun diteliti dengan serius dan hasilnya mengejutkan. Ternyata, selera humor (sense of humor) menurun sejalan dengan bertambahnya umur. Salah satunya indikasinya adalah senyum atau tertawa.
Survei yang dilakukan oleh Gallup terhadap 1,4 juta orang secara global menemukan bahwa bertambahnya umur menjadikan kita semakin jarang tersenyum atau tertawa.
"Anak umur empat tahun dapat tertawa sebanyak 300 kali dalam sehari. Bandingkan dengan yang berumur 40 tahun, mereka tertawa sebanyak 300 kali, tetapi dalam 2,5 bulan," jelasnya.
Dalam berbagai penelitian, Fathul menyebutkan selera humor memberi banyak dampak positif seperti menjaga emosi positif, menjaga relasi hubungan, meningkatkan kuasa (power) seseorang, dan mampu menjadi sarana anggota tim melibatkan diri.
"Tim pimpinan yang humoris juga dua kali lebih baik dalam memecahkan tantangan kreativitas, yang ujungnya adalah kinerja yang membaik," lanjutnya.
Dalam sambutannya, Fathul juga mengingatkan setelah wisuda, inilah saat bagi mahasiswa UII meneguhkan kiprah di tengah masyarakat dengan selalu mengasah dan menambah kecakapan.
"Dengan terus belajar dari beragam sumber, dengan berbagai cara, maka inilah satu-satunya upaya untuk menjamin relevansi keberadaan saudara dan memastikan kontribusi terbaik," tutupnya.