logo

Kampus

Dihentikan untuk Covid-19, UGM Kembangkan GeNose untuk Deteksi Penyakit Lain

Dihentikan untuk Covid-19, UGM Kembangkan GeNose untuk Deteksi Penyakit Lain
Tim peneliti GeNose C19 UGM menyatakan resmi menghentikan produksi GeNose untuk mendeteksi Covid-19. Pemuatan hasil penelitian GeNose di dua jurnal internasional menjadi langkah pengembangan GeNose untuk mendeteksi penyakit lain. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus22 Agustus, 2022 22:51 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Tim peneliti GeNose C19 UGM secara resmi menghentikan produksi GeNose untuk mendeteksi Covid-19. Pemuatan hasil penelitian GeNose di dua jurnal internasional menjadi langkah pengembangan GeNose untuk mendeteksi penyakit lain.

Hal ini disampaikan tim Inventor GeNose, Kuwat Triyana dan Dian Kesumapramudya Nurputra saat menggelar jumpa pers pada Senin (22/8/2022) siang.

"Produksi GeNose sudah kita hentikan. Lalu bagaimana dengan ribuan alat yang sekarang ada di masyarakat? Mau dikemanakan? Kami mencoba untuk mengfungsionalkan alat tersebut untuk diagnostik penyakit yang lain," kata Kuwat.

Dalam pengembangan penelitian yang terus dilakukan saat ini, tim menargetkan GeNose ini nantinya bisa melakukan deteksi pada empat gejala penyakit yaitu deteksi kanker serviks melalui sampel urin pasien, deteksi tuberkulosis (TB) melalui sampel nafas pasien, deteksi sepsis pada neonatus melalui sampel feses pasien, dan deteksi jenis bakteri pada ulkus diabetikum.

Lewat pengembangan lebih lanjut, software AI dari GeNose C19 akan ditambahkan ke dalam sistem yang ada sehingga nantinya dapat digunakan untuk keempat deteksi di atas, selain untuk Covid-19.

Kuwat menyatakan nantinya ribuan hardware GeNose yang beredar di masyarakat bisa diubah fungsinya melalui perubahan software yang terus dikembangkan dalam penelitian.

"Ada ribuan data yang memang diperlukan pengujian terus menerus dan update dari database serta algoritma AI untuk terus dapat meningkatkan performa diagnostiknya," lanjutnya.

Di mana dalam proses learning berbasis hybrid, Kuwat menyatakan hasilnya telah dibahas secara lengkap di Artificial intelligence in Medicine (AIIM) dan Nature portfolio journal (npj) Digital Medicine.

Sedangkan untuk proses pengujian hasil learning secara uji diagnostik multisenter sekaligus hasil validasi eksternal akan diterbitkan di jurnal internasional bereputasi berikutnya.

Kuwat mengatakan dengan beralih fungsi menjadi pendeteksi penyakit lain, nantinya kepada pemilik GeNose sekarang ditawarkan untuk didonasikan ke berbagai pelayanan kesehatan pertama masyarakat.

Saat ini GeNose C19 sedang dalam proses perpanjangan izin edar sekaligus mengepakkan sayap ke Malaysia, Singapura, Jepang dan Kamboja, sambil terus dilakukan update berkala pada piranti lunak GeNose C19 ke versi terbaru 1.4.2 yang telah memiliki database varian omicron, B.A. 3 dan B.A 5. 

Read Next