logo

Kampus

Dosen UGM dan UIN Sunan Kalijaga Masuk World’s Top 2 Percent Scientist 2024

Dosen UGM dan UIN Sunan Kalijaga Masuk World’s Top 2 Percent Scientist 2024
Gedung Pusat UGM (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus23 September, 2024 23:28 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Dalam daftar World’s Top 2 Percent Scientist 2024 yang dirilis Stanford University dan Elsevier, terdapat delapan dosen asal dua perguruan tinggi negeri yang berada di Yogyakarta.

Universitas Gadjah Mada (UGM) menyumbang tujuh dosen di daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia tersebut. Sedangkan dari Universitas Negeri Islam (UIN) Sunan Kalijaga terdapat satu nama dosen yang sekarang menjadi Rektor UIN Sunan Kalijaga, yaitu Noorhadi.

Ketujuh dosen UGM tersebut adalah Abdul Rohman (Fakultas Farmasi), Muh Aris Marfai (Fakultas Geografi), Ahmad Maryudi (Fakultas Kehutanan), Ganjar Alfian (Sekolah Vokasi), Eka Noviana (Fakultas Farmasi), Muhammad Akhsin Muflikhun (Fakultas Teknik), dan Jumina (Fakultas FMIPA).

Peringkat World’s Top 2 persen Scientists 2024 merupakan sistem perankingan ilmiah yang disusun berdasarkan analisis dampak sitasi di berbagai bidang keilmuan menggunakan data dari database Scopus. Lembaga ini secara rutin memilih 100.000 ilmuwan dari keseluruhan ilmuwan global yang berkiprah di berbagai lembaga akademik dunia.

Dari daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia, terdapat 150 ilmuwan dari Indonesia yang masuk daftar tersebut. Mereka yang masuk dalam kategori sebagai ilmuwan yang berpengaruh di dunia didasarkan dari hasill riset dan dampak sitasi karya ilmiah dalam dunia akademik, atau yang paling banyak dikutip maupun jadi rujukan.

Aris Marfai mengaku bersyukur bisa tercantum dalam dua persen ilmuwan paling berpengaruh dunia. Menurutnya, prestasi ini sebagai bentuk refleksi sekaligus memotivasi agar lebih banyak memberikan kontribusi dalam riset dan pengabdian kepada masyarakat.

“Tentu hal ini dapat digunakan untuk refleksi dan motivasi bagi kita dalam memberikan kontribusi dan pengabdian pada masyarakat luas melalui pemanfaatan dan pengembangan bidang keilmuan,” kata Aris Marfai, dilansir Senin (23/9/2024).

Dedikasi dan Pengabdian

Aris Marfai, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG), mengatakan selama ini lebih banyak melakukan publikasi di bidang ilmu geografi, terutama yang terkait dengan geomorfologi, kebencanaan, informasi geospasial dan kepesisiran. 

Berdasarkan hasil penelusuran google scholar, ada 15 publikasi teratas berupa jurnal internasional bereputasi atas dengan data disitasi antara 150-250 kutipan tiap publikasi.

Predikat yang diperoleh ini, bagi Aris Marfai, bukanlah tujuan. Hal ini semata-mata sebagai konsekuensi atas kemauan, dedikasi dan pengabdian dirinya secara terus menerus pada ilmu pengetahuan untuk kebermanfaatan yang luas pada masyarakat.

Hal yang sama juga disampaikan Agus Maryudi, yang menyebutkan ada banyak indikator yang digunakan untuk membuat daftar tersebut. Jumlah publikasi hanya salah satu saja.

“Indikator yang cukup krusial adalah sejauh mana karya-karya kita mewarnai penelitian-penelitian lain di seluruh dunia, yang dicerminkan dari seberapa sering karya kita dirujuk atau disitasi. Jadi, perhitungan benar-benar didasarkan pada seberapa sering kita mewarnai karya-karya peneliti lain,” katanya.

Untuk sub-bidang kehutanan, Maryudi, mencatat ada 32.813 peneliti yang masuk daftar. Beruntung, dirinya berada di peringkat 201 dunia. Maryudi banyak melakukan riset di bidang politik-kebijakan kehutanan dan lingkungan, khususnya tentang aktor dan relasi kuasa.

Rektor UIN Sunan Kalijaga, Noorhadi, menjadi salah satu dari sedikit ilmuwan Indonesia yang berhasil masuk dalam kategori prestisius ini. Pengakuan ini tidak hanya menunjukkan kualitas penelitian yang telah dilakukannya, tetapi juga mempertegas posisi PTKIN, UIN Sunan Kalijaga dalam peta ilmiah global.

Sebagai Rektor UIN Sunan Kalijaga, Noorhadi, mengatakan pengakuan internasional ini akan mendasari dirinya memimpin kampus dengan berbagai terobosan, termasuk meningkatkan kualitas penelitian dan inovasi.

“Ke depan UIN Sunan Kalijaga semakin dikenal sebagai salah satu perguruan tinggi Islam terdepan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di tingkat internasional. Sebuah visi yang terus dikembangkan dalam setiap kebijakan akademik,” tutupnya.

Read Next