Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, MADIUN - Politeknik Negeri Madiun (PNM), Jawa Timur, bersama dengan PT INKA (Persero), D-Tech Engineering dan SMK PGRI 1 Mejayan, Madiun, Jawa Timur melaksanakan perjanjian kerja sama dengan Produksi untuk Project Based Learning (PBL).
Dalam perjanjian kerja sama ini, PT INKA memberikan kontrak pekerjaan kepada D-Tech Engineering berupa pembuatan kursi kereta api sejumlah 440 unit yang akan digunakan di kereta eksekutif.
“Kemendikbudristek telah dan akan terus mendukung skema implementasi PBL. Ini merupakan implementasi nyata dari Merdeka Belajar, Link and Match, Kurikulum Merdeka, Project Based Learning, dan Teaching Factory,” ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Wikan Sakarinto dalam siaran pers Kemendikbudristek yang diterima redaksi Eduwara.com, Sabtu (14/5/2022).
Menurut Wikan, siswa dan mahasiswa yang akan mengelola dan mengerjakan proyek tersebut, akan terlatih secara professional, baik aspek soft skill maupun hard skill sambil belajar dan berkuliah.
Wikan berharap, kerja sama dengan industri ini selain menguatkan soft skill, hard skill, dan karakter siswa SMK, serta mampu memberikan perspektif tentang kontribusi dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dapat dikolaborasikan secara riil dengan industri selaku pengguna.
“Tentunya, SMK akan berupaya untuk memenuhi standar-standar produksi industri,” kata Wikan.
D-Tech Engineering bersama SMK dan PNM diajak untuk dapat bekerja secara profesional dengan mutu dan waktu yang telah disepakati. Untuk keperluan produksi, mesin-mesin komputer kontrol numerik/Computer Numerically Controlled (CNC) buatan D-Tech Engineering dan para ahli yang dimiliki akan diterjunkan ke SMK dan PNM untuk memberikan pelatihan, dan selanjutnya memproduksi kursi kereta api eksekutif tersebut agar tepat waktu dan standar mutu yang telah ditetapkan oleh PT INKA.
Jika proyek ini sukses, ke depan akan banyak lagi peluang mendapatkan proyek-proyek dan pekerjaan dari PT INKA, yang tentunya akan berdampak lebih banyak lagi institusi pendidikan vokasi yang terlibat dan dapat menerapkan PBL.
Pelaksanaan pekerjaan nantinya akan melibatkan 4-5 SMK yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta PNM yang akan dikoordinasi oleh D-Tech Engineering. Adapun waktu pelaksanaan pekerjaan adalah 90 hari kalender dengan tuntutan kualitas dan biaya sesuai dengan permintaan PT INKA.
“Cara belajar terbaik itu, ya sambil langsung praktik menangani proyek profesional, tentunya setelah dasar fondasinya digarap,” ujar Wikan.
Dengan cara tersebut, lanjut Wikan, siswa SMK akan merasakan atmosfer bagaimana berkomunikasi dengan klien, dikejar target, memproses produk berstandar industri, serta mendapat umpan balik dari pengguna. Ini akan menguatkan soft skill mereka.
Dirjen Wikan pun mengucapkan terima kasih kepada PT INKA yang telah mempercayai pendidikan vokasi untuk turut mengembangkan lengan produksinya ke SMK.
“Kami berharap, skema ini bisa direplikasi dengan SMK, kampus vokasi, dan industri-industri yang lain. Sehingga, ke depan tidak heran akan banyak SMK yang memiliki omzet ratusan juta/miliaran per bulan, dan semakin banyak proyek yang melibatkan SMK untuk mendukung rantai produksi industri,” tuturnya.