logo

Kampus

Halal Bihalal UMM, Menko PMK Minta Tingkatkan Kepekaan Sosial

Halal Bihalal UMM, Menko PMK Minta Tingkatkan Kepekaan Sosial
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, pada Halal Bihalal UMM, Minggu (8/5/2022). (EDUWARA/Istimewa)
Fathul Muin, Kampus09 Mei, 2022 00:30 WIB

Eduwara.com, MALANG — Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meminta semua pihak, terutama civitas akademika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk meningkatkan kepekaan sosial sehingga dapat mendorong percepatan memajukan masyarakat yang belum sejahtera.

"Doa untuk kepentingan umum itu akan lebih mudah dikabulkan dibandingkan dengan mendoakan diri sendiri. Maka perlu adanya peningkatan nilai sosial untuk memunculkan rasa simpati," kata Muhadjir Effendy pada Halal Bihalal UMM, Minggu (8/5/2022).

Muhadjir, yang juga Ketua Badan Pembina Harian UMM, menambahkan Idulfitri dapat diartikan sebagai kembali ke fitrah dan suci. Jadi ketika bersih, maka doa-doa yang dipanjatkan akan lebih mudah dikabulkan oleh Tuhan, terutama doa-doa yang menyangkut kepentingan umum.

"Sayangnya, kita kan lebih sering berdoa untuk diri sendiri. Jarang sekali kita memanjatkan doa untuk kebaikan bersama, memajukan masyarakat yang mungkin belum sejahtera," ujarnya.

Karena itulah, dalam rangka menjadikan diri sebagai orang yang bertaqwa, perlu adanya pembiasaan diri untuk berdoa di lingkup yang lebih besar. Menurutnya, Tuhan merupakan zat yang Maha Sosial. Bahkan, dalam beberapa ayat Al-Qur’an yang menganjurkan manusia memiliki jiwa sosial tinggi.

"Allah itu menyukai mereka yang berjiwa sosial tinggi. Berderma, baik di keadaan susah maupun senang, menjaga amarahnya, serta memaafkan sesama meski tidak diminta," ungkapnya.

Mengenai tantangan yang dihadapi di era digital, menurut Muhadjir, ada fenomena bagaimana keburukan-keburukan malah dieksploitasi dan dijadikan keuntungan. Banyak masyarakat yang dulunya bukan siapa-siapa menjadi orang yang terkenal berkat keberanian melewati batas akhlak. 

Meski begitu, Muhadjir mengajak civitas akademika UMM untuk yakin bahwa kebenaran akan datang, sedangkan kebatilan akan hilang sehingga kehidupan manusia menjadi lebih baik lagi.

Mindset Spiritual

Muhadjir juga mengingatkan agar UMM tidak hanya fokus pada diri sendiri dan merasa sudah besar. Karena, ketika UMM berusaha maju, maka sudah barang tentu perguruan tinggi lain melakukan hal yang sama.

"Maka perlu adanya terobosan yang baik dibarengi dengan visi yang baik pula. Apalagi di era yang penuh dengan ketidakpastian dan ketidakstabilan seperti saat ini," tuturnya.

Rektor UMM Fauzan, mengatakan bahwa Ramadan boleh berlalu, tapi nilai spiritual yang sudah dibangun harus terus dipertahankan. Utamanya dalam rangka menyempurnakan kehidupan yang sudah dijalani.

Kinerja yang sudah ditunjukkan civitas akademika UMM, dia menilai, merupakan bagian dan cara untuk menjadi muttaqin, orang bertakwa. Apalagi jika mampu mengisi kinerja dengan nilai spiritualitas.

"Insyaallah jika civitas akademika UMM menggunakan mindset spiritual dalam mengembangkan pekerjaan, maka tentu Allah akan menurunkan hidayah dan nikmatNya yang melimpah," tegas Fauzan.

Sekretaris Badan Pembina Harian UMM, Wakidi, bersyukur kegiatan rutin halal bihalal di UMM bisa berjalan kembali dengan keadaan yang lebih baik. Pada Idulfitri, dia berharap semua dosa sudah diampuni dan mampu menjadi kehidupan yang lebih bermanfaat.

"Tantangan kita saat ini ialah menemukan cara agar bisa istiqomah berjalan di jalan yang benar. Sekalipun sudah tidak berada di bulan suci Ramadan," ucapnya.

Read Next