
Bagikan:

Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA - Mahasiswa Fakultas Bahasa, Seni, dan Budaya (FBSB) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sukses menghidupkan kembali denyut kesenian tradisional di Dusun Kedon, Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul.
Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mandiri, mereka berhasil membentuk wadah seni lintas generasi yang diberi nama kelompok ‘Bhatarupa’.
Selama dua setengah bulan, terhitung sejak September hingga Desember 2025, delapan mahasiswa UNY melakukan pendampingan intensif kepada warga. Fokus utama mereka adalah merevitalisasi kegiatan seni budaya yang sempat pasif di wilayah tersebut.
"Yang kami nilai berhasil adalah menghidupkan lagi kegiatan seni budaya tradisional melalui pendampingan rutin," ujar Ketua Kelompok Bhatarupa, Ahdanisa, pada Rabu (17/12/2025).
Program yang dijalankan menyasar berbagai lapisan usia. Anak-anak usia PAUD hingga SMP diberikan pelatihan tari tradisional dan menggambar. Sementara itu, kalangan dewasa dan orang tua mendapatkan pelatihan pranatacara (pembawa acara) Bahasa Jawa.
Tak hanya seni, mahasiswa juga mengedukasi warga terkait keberlanjutan lingkungan melalui pemilahan sampah dan pembuatan batik metode jumputan.
Visi Desa
Puncak dari pengabdian ini ditandai dengan gelaran ‘Pentas Seni Malam Harmoni’ pada Senin (15/12/2025) malam. Dalam acara tersebut, anak-anak didik para mahasiswa menampilkan lima tarian, di antaranya Tari Wanoro dan Tari Bugis (putra), Tari Nawung Sekar dan Tari Angguk Manis (putri), serta Tari Rampak bagi siswa PAUD.
Menariknya, dekorasi panggung merupakan hasil karya warga sendiri berupa gambar wayang dan kain batik jumputan. Acara semakin semarak dengan aksi live painting oleh dua mahasiswa seni rupa, Rista dan Nina, yang melukis secara langsung di atas panggung selama pertunjukan berlangsung.
"Kami ingin memberikan wadah bagi anak-anak untuk menunjukkan bakatnya. Antusiasme warga sangat besar, hal ini membuat kami bangga melihat keberanian mereka tampil di depan orang tua dan masyarakat," imbuh Ahdanisa.
Lurah Sumbermulyo, Busro, memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif mahasiswa UNY. Ia menyebut program ini sangat selaras dengan status Desa Sumbermulyo yang saat ini tengah dikembangkan sebagai desa rintisan budaya.
"Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa UNY. Program pengembangan seni budaya ini sangat sesuai dengan visi desa kami. Kami berharap semangat dan program yang telah dirintis ini dapat terus dilanjutkan oleh warga," pungkas Busro.