Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, SEMARANG -- Balai Bahasa Jawa Tengah (Jateng) akan memberikan Penghargaan Prasidatama Ke-8 kepada instansi dan masyarakat yang selama ini giat mempertahankan dan memajukan bahasa dan sastra, Sabtu (23/10/2021), di Hotel Patra Jasa, Semarang.
Hal itu diungkapkan Koordinator Pelaksana Penyerahan Penghargaan Prasidatama Ke-8, Ika Inayati, dalam siaran pers yang diterima Eduwara.com, Kamis (21/10/2021).
Menurut Ika, Penghargaan Prasidatama merupakan bentuk apresiasi kepada pemangku kepentingan strategis di seluruh Jawa Tengah, baik lembaga maupun perseorangan yang berkomitmen dalam pemartabatan Bahasa Indonesia dan apresiasi sastra.
"Prasidatama adalah penghargaan kepada tokoh dan karya di bidang bahasa dan sastra di Jawa Tengah. Kegiatan ini digelar kali pertama pada 2013,” ungkap Ika.
Pada tahun ini penghargaan diberikan kepada sekolah tingkat SMA/SMK/MA, Pengadilan Negeri, dan media massa daring di wilayah Jawa Tengah yang dinilai telah menerapkan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Selain itu penghargaan kesastraan akan diberikan kepada tiga buku sastra terbaik karya penulis Jawa Tengah.
Berbeda dari penyelenggaraan Penghargaan Prasidatama sebelumnya, tahun ini penghargaan juga diberikan kepada buku antologi puisi berbahasa Jawa dan naskah drama berbahasa Indonesia.
Nomine penerima Prasidatama kategori sastra pada 2021 untuk antologi puisi adalah Mengunjungi Janabijana karya Eko Setyawan; Sajadah Katulistiwa karya A. Musabbih; Kota Asu karya Budi S. Nomine kategori antologi cerpen, Seharusnya Malam Ini Saya Jatuh Cinta karya Sulung Pamanggih; Orang-Orang Pribumi karya Agil Faturohman; Tanah Letung karya Theophilus Yudi Setiawan.
Nomine kategori novel, Ipung karya Pri GS; Nyi Cubluk karya Bambang Iss Wirya; Meninggalkan Tempurung karya S. Labdhawara. Nomine kategori naskah drama, Kumbokarno Gugat karya Tentrem Lestari; Pengadilan Semut karya Bambang Wadoro; Kost: Bebas Campur karya Idham Adi Nurcahyo.
Sementara itu, untuk nomine kategori antologi puisi berbahasa Jawa, Mecaki Wektu karya Sriyanti S. Sastoprayitno; Gendari Marang Drestarastra karya Ucik Fuadhiyah; Aubade saka Boyolali karya Irul S. Budianto.
Menurut Ika, selain menggelar penyerahan Penghargaan Prasidatama, Balai Bahasa Jawa Tengah juga melaksanakan kegiatan terkait kebahasaan dan kesastraan. “Di antaranya menggelar festival sastra Indonesia, jejaring bahasa Indonesia untuk penutur asing, siaran kebahasaan dan kesastraan di RRI maupun di televisi, penerbitan buku kebahasaan dan kesastraan,” ungkap Ika.