logo

Idea

Isi Kamus Melayu Komunikatif Bakal Diperluas

Isi Kamus Melayu Komunikatif Bakal Diperluas
BKPBM DIY menargetkan penerbitan kamus Kamus Melayu Komunikatif: Bahasa Melayu Indonesia-Bahasa Melayu Malaysia yang lebih luas usai penandatangan MOU dengan Universiti Putera Malaysia (UPM), Sabtu (8/7/2023). (Istimewa )
Setyono, Idea10 Juli, 2023 15:12 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Balai Kajian dan Pengembangan Budaya Melayu (BKPBM) Daerah Istimewa Yogyakarta menargetkan penerbitan kamus Kamus Melayu Komunikatif: Bahasa Melayu Indonesia-Bahasa Melayu Malaysia yang lebih luas, hingga ke negara lain.

Jika kamus sebelumnya telah memasukkan sebanyak 2.000 entri kata Bahasa Melayu yang dipergunakan sehari-hari di wilayah Indonesia dan Malaysia, pada penerbitan berikutnya rencananya dikembangkan di luar Malaysia yaitu Thailand selatan, Filipina Selatan, Kamboja dan negara lain yang masih menggunakan Bahasa Melayu.

Target perluasan penyerapan Bahasa Melayu di banyak negara Asia Tenggara ini disampaikan Ketua BKPBM di Yogyakarta Mahyudin Al Mudra, usai penandatangan nota kesepahaman (MOU) dengan Universiti Putera Malaysia (UPM), Sabtu (8/7/2023).

" Sekarang akan dikembangkan lagi tidak hanya Melayu Malaysia tapi juga Melayu Thailand Selatan (Patani), Filipina Selatan, Kamboja, dan negara-negara Melayu lainnya," ujarnya, Senin (10/7/2023).

Sementara itu, Mahyudin menambahkan, kerja sama antara BKPBM dengan UPM ini untuk melanjutkan MoU 2013-2013 yang telah habis masa berlakunya tentang Penyusunan Kamus Bahasa Melayu Indonesia dan Bahasa Melayu Malaysia.

Nantinya kerja sama ini akan fokus pada penyusunan dan penerbitan Kamus Melayu Komunikatif: Bahasa Melayu Indonesia-Bahasa Melayu Malaysia yang masih sering terkendala karena banyak perbedaan.

Mahyudin menjelaskan Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia berasal dari rumpun yang sama, yakni rumpun bahasa Melayu. Namun seiring berjalannya waktu, kedua bahasa ini mengalami cukup banyak perbedaan akibat warisan kolonial dalam berbagai bidang kebudayaan.

Diantaranya perkembangan dan pembentukan bahasa di antara kedua bangsa serumpun tersebut, seringkali terjadi kesalahpahaman dalam berbahasa atau berkomunikasi untuk menyampaikan maksudnya.

Kesalahpahaman tersebut terkadang justru lucu dan menggelikan, membingungkan bahkan menjengkelkan. Banyak kata yang sama ternyata mempunyai arti yang berbeda bahkan berlawan.

"Dengan kehadiran kamus ini maka komunikasi kedua bangsa serumpun ini menjadi lebih lancar tidak timbul kesalahpahaman, sehingga akan mempermudah kerjasama di berbagai bidang kehidupan termasuk bidang perdagangan.

Tags:melayu

Read Next