Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Berlangsung selama dua hari, gelaran Kampus Merdeka Fair di Universitas Tanjungpura, Pontianak menawarkan enam program yang bisa diakses mahasiswa di Kalimantan Barat.
Dalam rilis yang diterima Eduwara.com dari Pelaksana Pusat Kampus Merdeka pada Kamis (27/10), Kampus Merdeka Fair digelar selama dua hari, Rabu dan Kamis, diikuti pimpinan sejumlah perguruan tinggi, mitra industri, serta mahasiswa.
Secara online, Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Perguruan Tinggi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim menyebut gelaran Kampus Merdeka Fair yang berlangsung di enam kota merupakan ajang memperdalam pengenalan publik tentang kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
"Sekaligus menggelorakan semangat kolaborasi yang diperlukan bagi pengembangan program-program flagship serta program Kampus Merdeka Mandiri," jelasnya.
Nadiem memaparkan, tiga tahun terakhir pemangku pendidikan dinilai sudah bergotong royong, bergerak serentak membawa perubahan pada sistem pendidikan melalui Gerakan Merdeka Belajar.
"Untuk jenjang perguruan tinggi, kita mendorong transformasi dengan MBKM yang pertama kali kami luncurkan Januari 2020. Ini dibuktikan dengan tingginya tingkat partisipasi mahasiswa, perguruan tinggi, dan para mitra perusahaan maupun mitra perguruan tinggi luar negeri, menunjukkan tekad yang kuat dari para pemangku kepentingan untuk bertransformasi dan mempersiapkan generasi muda yang bisa membawa Indonesia melompat lebih tinggi," katanya.
Tekad dan semangat inilah yang bagi Nadiem harus terus dikuatkan dalam meniti perjalanan panjang memperbaiki dunia pendidikan tinggi Indonesia.
“Selain itu, yang tidak kalah penting adalah bagaimana membuat inisiatif ini menjadi sustainable, di mana upaya-upaya untuk berkolaborasi dan bertransformasi itu bisa muncul dari kampus tanpa bergantung sepenuhnya kepada kementerian,” imbuhnya.
Dalam dua hari pameran, Kemendikbudristek memperkenalkan enam Program Flagship MBKM, yang meliputi program Indonesia International Student Mobility Awards (IISMA), Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM), Kampus Merdeka (KM), Wirausaha Merdeka (WMK), dan Praktisi Mengajar (PM).
“Selain keenam program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek, mahasiswa juga dapat mengikuti program MBKM yang diselenggarakan secara mandiri oleh masing-masing perguruan tinggi, atau yang disebut dengan Kampus Merdeka Mandiri," papar Nadiem.
Rektor Universitas Tanjungpura, Garuda Wiko menyatakan komitmen perguruan tinggi dalam melaksanakan kebijakan MBKM, termasuk pelaksanaan Kampus Merdeka Mandiri.
"Hingga saat ini 496 dosen dan 16.248 mahasiswa telah mengikuti program MBKM, atau mencapai 22 persen dari total mahasiswa. Kampus ini juga tengah menyiapkan Plaza MBKM sebagai pusat informasi, konsultasi, sosialisasi, serta rekognisi MBKM bagi mahasiswa," jelasnya.
MBKM, menurut Garuda Wiko, adalah sebuah langkah menyongsong kemajuan dan kemakmuran suatu bangsa karena berbasis inovasi dan kolaborasi yang merupakan jawaban kerentanan risiko global.
"Kita semua tentu berharap pola belajar multi kanal melalui kebijakan MBKM dapat menjadi peta jalan mempersiapkan SDM unggul untuk Indonesia Maju," ungkapnya.