logo

EduBocil

Kenalkan Literasi pada Anak Usia Dini, Badan Bahasa Luncurkan Video Animasi

Kenalkan Literasi pada Anak Usia Dini, Badan Bahasa Luncurkan Video Animasi
Peluncuran Video Animasi Pembelajaran Literasi Numerasi: Petualangan Glen dan Bina Bersama Cican oleh Badan Bahasa Kemendikbudristek. (EDUWARA/Direktorat PAUD Kemdikbudristek)
Redaksi, EduBocil28 September, 2022 23:41 WIB

Eduwara.com, JAKARTA – Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) bekerja sama dengan Fun Cican menggelar Uji Tayang Serial Petualangan Glen dan Bina Bersama Cican Video Animasi Pembelajaran Literasi Numerasi: Petualangan Glen dan Bina Bersama Cican baru-baru ini. 

Peluncuran tersebut sebagai  wujud komitmen Badan Bahasa dalam upaya menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi anak di Indonesia, mulai dari anak usia dini.

Kepala Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra, Muhammad Abdul Khak dalam sambutannya menyampaikan bahwa tujuan awal serial animasi itu dibuat untuk mengenalkan literasi kepada anak-anak usia dini.

“Hal ini sejalan dengan arahan Mendikbudristek agar literasi dapat menyasar kelompok anak usia dini. Ini memang permintaan dari Mendikbudristek agar di awal-awal ini, literasi itu menyasar kepada kelompok PAUD dan SD,” ungkap Khak seperti dilansir Eduwara.com, Rabu (28/9/2022), dari laman Direktorat PAUD Kemendikbudristek.

Oleh karena itu, sambung dia, konten-konten yang dimasukkan ke dalam serial tersebut adalah pengetahuan literasi dasar berupa pengenalan angka, huruf, kata, dan kalimat sehingga diharapkan anak-anak dapat membaca dengan baik.

Lebih lanjut, Khak menyampaikan harapan dari kolaborasi itu agar tokoh Glen dan Bina bersama Cican dapat diterima dan disukai anak sehingga seri-seri berikutnya akan lebih banyak dibuat. 

Kerja sama Badan Bahasa dengan Fun Cican pada tahun ini telah menghasilkan 10 seri cerita petualangan Glen dan Bina bersama Cican. Untuk itu, Khak juga meminta kepada Tim Cican (sebutan penggemar Fun Cican) untuk memberikan kritik dan saran.

”Kami minta pendapat dari penggemar Cican untuk bisa memberi masukan. Jika tokoh Glen, Bina, dan juga kontennya menurut Bapak dan Ibu baik dan bermanfaat, nanti akan kami tambah seri-seri berikutnya,” ujar Khak.

Menarik bagi Anak

Pada 2022, Badan Bahasa membuat bahan penguatan literasi berbentuk video animasi pembelajaran literasi numerasi untuk anak usia dini dan SD kelas awal. Video animasi tersebut diberi judul Petualangan Glen dan Bina Bersama Cican

Suasana peluncuran itu terasa lebih meriah karena ada 40 anak yang berdomisili di sekitar Kantor Badan Bahasa hadir untuk menyaksikan episode perdana Petualangan Glen dan Bina Bersama Cican.

Kepala Badan Bahasa, E Aminudin Aziz menuturkan konsep video animasi menggabungkan antara cerita petualangan, belajar literasi numerasi, serta bernyanyi bersama.

“Dengan demikian, video animasi ini menarik bagi anak, mampu melatih kognitif anak, menambah pengetahuan anak, dan mampu mengajarkan nilai budi pekerti kepada anak tanpa harus mendikte anak,” jelas dia.

Aminudin Azin menambahkan, Badan Bahasa merasa perlu dan penting membuat bahan penguatan literasi bagi anak dalam bentuk video animasi karena penumbuhan dan pengembangan budaya literasi numerasi (terutama pada anak usia dini) akan lebih mudah dilakukan melalui media audio visual yang menarik.

“Akhirnya, kami berharap video animasi pembelajaran literasi numerasi “Petualangan Glen dan Bina Bersama Cican” ini dapat diterima dengan baik oleh anak-anak dan para orang tua di Indonesia. Dengan demikian, budaya literasi anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik,” tutur Aminudin Aziz.

Badan Bahasa sebagai salah satu unit utama di Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) selalu berperan aktif dalam upaya meningkatkan minat baca masyarakat Indonesia terutama pada anak-anak usia sekolah dengan cara melakukan penyusunan bahan penguatan literasi setiap tahun baik dalam bentuk buku cetak maupun digital. 

Aminudin Aziz menyadari berbagai karakteristik belajar anak. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan fasilitas literasi yang beragam sesuai dengan minat, kebutuhan, teknik belajar anak. (K. Setia Widodo/*)

Read Next