logo

Kampus

Ketikpinter, Aplikasi Pembentuk Karakter Profil Pelajar Pancasila dari Mahasiswa UNY

Ketikpinter, Aplikasi Pembentuk Karakter Profil Pelajar Pancasila dari Mahasiswa UNY
Siswa SMPN 4 Panggang Gunungkidul sedang belajar menggunakan aplikasi Ketikpinter. Aplikasi yang dikembangkan mahasiswa UNY, dan mendapatkan pendanaan melalui PKM-PM, diharapkan mampu membantu pendampingan metode pengajaran kemitraan holistik dalam proses pembelajaran dan pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila. (EDUWARA/Dok. UNY)
Setyono, Kampus18 Oktober, 2023 19:56 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Kehadiran aplikasi Android Kemitraan Holistik Pendidikan Karakter (Ketikpinter) yang diprakasai mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) diharapkan mampu membantu pendampingan metode pengajaran kemitraan holistik dalam proses pembelajaran dan pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila.

Aplikasi yang diciptakan Akmal Firmansyah dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Silvia Larasatul Masyitoh dan Enrico Olivian Maricar (Prodi Teknologi Informasi), Damar Albaribin Syamsu (Prodi Pendidikan Teknik Informatika) serta Regi Dwicahya (Prodi Bimbingan Konseling) telah diujicobakan di SMPN 4 Panggang, Gunungkidul.

Akmal Firmansyah menerangkan pemilihan siswa ini karena mereka masih perlu bimbingan, terutama terkait pembentukan karakter Profil Pelajar Pancasila. Hal ini karena sebagian besar siswa tidak menaati aturan sekolah.

"Hal ini karena mereka ingin diperhatikan, rendahnya kesadaran diri untuk disiplin dan pengaruh penggunaan telepon genggam," terang Akmal, Rabu (18/10/2023).

Sekolah ini memiliki peserta didik 145 orang yang terdiri dari 69 peserta didik laki-laki dan 76 peserta didik perempuan. Jumlah guru 10 orang, yang terdiri dari 4 orang guru laki-laki, dan 6 orang guru perempuan. Sedangkan jumlah tenaga pendidikan (tendik) sebanyak 7 orang, yang terdiri dari 5 orang tendik laki-laki dan 2 orang tendik perempuan.

Silvia Larasatul Masyitoh menambahkan dalam program penanaman karakter Profil Pelajar Pancasila dan program Merdeka Belajar, SMPN 4 Panggang berkeinginan ikut mewujudkannya namun terkendala minimnya standar tenaga pendidik dan standar sarana dan prasarana di sekolah. Alhasil, program tersebut belum optimal dalam realisasinya.

"Di sisi lain, mayoritas siswa telah memiliki dan menggunakan smartphone dalam aktivitas kesehariannya, termasuk di sekolah. Karenanya, melalui kehadiran aplikasi android akan sangat membantu pemahaman siswa," terangnya.

Toleransi Beragama

Aplikasi Ketikpinter tidak hanya diajarkan kepada para siswa namun juga kepada guru dan orangtua siswa. Pendampingan ilmu dan teknologi untuk mitra, dilakukan dengan cara melatih guru agar terbiasa menggunakan aplikasi Ketikpinter dan berdiskusi ketika guru menemukan masalah atau kesulitan.

Disampaikan Regi Dwicahya, bahwa dalam proses pembelajaran siswa akan diberikan wawasan yang lebih mendalam tentang ajaran-ajaran agama yang ada di Indonesia, yang bermanfaat untuk mempromosikan toleransi antar agama. Hal tersebut diharapkan dapat mendorong siswa untuk menghubungkan nilai-nilai agama dengan karakter mereka.

Hal ini juga dapat membantu siswa dalam memahami bagaimana nilai-nilai agama mereka sehingga dapat membentuk landasan karakter yang kuat.

"Program pengabdian ini juga berdampak pada melestarikan dan mempromosikan nilai-nilai budaya lokal daerah dan nasional, terutama yang terkait dengan budaya luhur yang terkandung dalam kebhinnekaan Indonesia," tegasnya.

Kepala Sekolah SMPN 4 Panggang Sutikna, mengatakan aplikasi Ketikpinter sangat membantu dalam memberikan pembelajaran karakter 5C abad 21 yaitu berpikir, kritis, kreatif, komunikatif, kolaboratif dan berkarakter sehingga berguna bagi dunia pendidikan pada umumnya dan SMPN 4 Panggang pada khususnya.

"Aplikasi Ketikpinter yang dikembangkan tim PKM-PM UNY sangat membantu dalam implementasi karakter 5C dan membudayakan Profil Pelajar Pancasila untuk siswa. Program ini sangat berdampak pada aspek religi, pendidikan, kemitraan holistik, teknologi, ekonomi, politik dan budaya," tutur Sutikna.

Read Next