logo

Kampus

KJI 2023 di UMY, Ajang Lahirnya Insinyur Profesional Indonesia

KJI 2023 di UMY, Ajang Lahirnya Insinyur Profesional Indonesia
Pengunjung mengamati karya para peserta KJI 2023 yang berlangsung di UMY, Kamis (19/10/2023) malam. KJI 2023 dinilai menjadi wadah tepat bagi lahirnya para insinyur profesional Indonesia pada masa depan. (EDUWARA/K. Setyono)
Setyono, Kampus20 Oktober, 2023 20:21 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Ajang Kompetisi Jembatan Indonesia (KJI) 2023 yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) dinilai menjadi wadah tepat bagi lahirnya para insinyur profesional Indonesia pada masa depan.

Para peserta di kompetisi yang berlangsung sejak Senin-Jumat (16-20/10/2023) ini berhasil membawa beberapa inovasi rancangan struktur jembatan yang menyesuaikan dengan kondisi alam tempat menuntut ilmu.

"Diselengarakan rutin selama 18 tahun sejak 2005, KJI telah menjadi kawah candradimuka bagi calon-calon insinyur pembangun jembatan. Ajang ini telah membuktikan para pemenang maupun peserta mendapatkan beragam ilmu serta pengalaman yang semakin membuat mereka jago," kata Kepala Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Puspresnas Kemdikbudristek) Hendarman, Kamis (19/10/2023) malam.

Hendarman mencontohkan beberapa pemenang ajang KJI pada periode 2020/2021 yang saat ini tengah memperdalam ilmu tentang jembatan dengan mendapatkan beasiswa di Inggris dan merangkap menjadi konsultan profesional di sana.

Menariknya, hadir tim dari beberapa perguruan tinggi di luar pulau Jawa, menjadikan kompetisi kali ini semakin menarik dan penuh inovasi. Tim-tim ini berani menghadirkan inovasi desain jembatan yang disesuaikan dengan kondisi alam serta kontur tempat tinggal mereka.

"Inovasi ini diperlihatkan baik di desain jembatan kategori jembatan rangka baja berskala atau di model lengkung. Ini menjadi dorongan bagi mahasiswa bisa belajar menjawab tantangan pembangunan infrastruktur di daerahnya," jelasnya.

Hendarman juga mengatakan kehadiran peserta dari luar Jawa menjadi bukti sudah tersebarnya talenta-talenta yang produktif di banyak daerah.

Insinyur Profesional

Ketua Dewan Juri KJI 2023 Fauzri Fahimuddin menambahkan seluruh proses yang dilakukan para peserta sejak awal pendaftaran kompetisi merupakan nilai yang dapat menghasilkan insinyur profesional.

"Indonesia membutuhkan banyak insinyur. Peserta secara tidak langsung telah berlatih bagaimana merancang jembatan dengan baik setelah melalui berbagai tahapan seleksi hingga sampai ke final yang berguna saat mereka menjadi insinyur jembatan di masa depan," katanya.

Fauzri juga menilai bahwa seluruh peserta KJI 2023 sudah lulus pengujian konsep jembatan, mulai dari perencanaan, perancangan, pelaksanaan, hingga perawatan jembatan.

Menurutnya, tujuan utama dari KJI 2023 bukan untuk mencari juara, namun bagaimana mempersiapkan para finalis menjadi insinyur jembatan pada masa depan yang akan mengawal pembangunan jembatan di Indonesia.

"Dalam pelaksanaannya pun, KJI 2023 memiliki keunikan yang menjadi pembeda dengan KJI tahun sebelumnya. Salah satunya adalah kategori jembatan lengkung yang sebetulnya belum diajarkan di mata kuliah. Ini menjadi tantangan yang mampu mereka jawab," jelasnya.

Keunikan ini sengaja diciptakan guna hadirnya desain jembatan yang optimum dalam penerapannya. Tidak hanya sekedar desain yang kuat namun mahal secara pembiayaan, namun bagaimana menciptakan desain jembatan ideal yang kuat, efisien dari segi biaya dan mudah untuk pelaksanaannya.

"Seluruh desain pemenang akan kita simpan, kita jadikan catatan untuk menjadi bahan evaluasi dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia," tutupnya. 

Read Next