Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA -- Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah V Yogyakarta mendorong perguruan tinggi untuk berperan aktif dalam mengembalikan citra Yogyakarta sebagai ‘Kota Pendidikan’.
Terkait hal ini, Ketua LLDIKTI Wilayah V, Setyabudi Indartono, mengatakan peningkatan kualitas pendidikan tinggi dan riset yang berintegritas dinilai menjadi kunci untuk mengembalikan reputasi Yogyakarta sebagai ‘Kota Pendidikan’ yang sesungguhnya.
“Kualitas sebuah perguruan tinggi ditentukan oleh tiga pilar yang tidak tergantikan, yaitu ‘dosen, dosen, dan dosen’. Hal ini bisa dilakukan lewat kompetensi dosen yang semakin terukur dan signifikan,” kata Setyabudi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Rabu (15/10/2025).
Setyabudi memaparkan, Yogyakarta telah lama dikenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dan pergerakan intelektual nasional. Namun dalam beberapa tahun terakhir, citra tersebut mulai tersisih oleh dominasi sektor budaya dan pariwisata.
“Kita ingin mengembalikan image Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan. Dari sisi kualitas, tentu ini sangat bergantung pada peran dosen sebagai pilar utama perguruan tinggi,” tegasnya.
Kepada UMY, Setyabudi mengatakan sebagai satu dari sembilan perguruan tinggi swasta (PTS) terakreditasi Unggul di wilayah LLDIKTI V, dengan jumlah guru besar dan doktor yang terus bertambah, keberadaan 42 guru besar aktif dan 320 dosen bergelar Doktor menunjukkan komitmen UMY terhadap implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berkualitas dan berkelanjutan.
“Jangan lupa terdapat 154 dosen dengan jabatan Lektor Kepala, di mana sekitar 50 orang di antaranya dinilai sudah layak untuk diajukan menjadi guru besar,” paparnya.
Saat ini, lanjut Setyabudi, yang diperlukan adalah upaya terus menerus dalam penguatan kapasitas akademik, percepatan jabatan fungsional dosen, serta peningkatan mutu riset menjadi agenda penting bagi seluruh perguruan tinggi di wilayah Yogyakarta.
Rektor UMY, Achmad Nurmandi, mengatakan, UAJY kembali menunjukkan komitmen dalam mendukung internasionalisasi dan percepatan karir dosen melalui pengukuhan Guru Besar (GB) baru. Jabatan Guru Besar ini diamanahkan kepada Halim Purnomo, Dosen Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Fakultas Studi Islam dan Peradaban (FSIP).
“Jabatan Guru Besar adalah tugas dan tanggung jawab, bukan sekadar gelar akademik. Halim diharapkan dapat membimbing mahasiswa Master dan Doktor untuk menghasilkan penelitian berkualitas dan berintegritas,” tegasnya.
Apa yang suah diraih Halim, disebut Nurmandi, menjadi bukti nyata komitmen UMY sebagai kampus yang secara aktif memfasilitasi dan mendorong percepatan karir serta kualitas akademik dosennya melalui pengalaman internasional yang luas.