logo

Sains

Laterio Bakal Jadi Fasilitas Pendukung Kolaborasi Riset Kemaritiman

Laterio Bakal Jadi Fasilitas Pendukung Kolaborasi Riset Kemaritiman
Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (Laterio) yang baru diresmikan pada Selasa (22/2/2022) itu memiliki fasilitas Laboratorium Instrumentasi Terpadu dan 14 laboratorium dengan konsep Open Laboratory. (BRIN)
Bunga NurSY, Sains23 Februari, 2022 08:17 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (Laterio) disiapkan sebagai fasilitas pendukung kolaborasi riset kemaritiman baik skala nasional maupun regional.

Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi (Laterio) yang baru diresmikan pada Selasa (22/2/2022) itu memiliki fasilitas Laboratorium Instrumentasi Terpadu dan 14 laboratorium dengan konsep 
Open Laboratory

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan bahwa, fasilitas open laboratory dibuat untuk mendukung riset kolaboratif di Indonesia dan regional, serta memberikan kesempatan yang terbuka bagi  mitra dan talenta dari global.

Menurut Handoko, laboratorium riset ini menjadi laboratorium kunci yang nanti harus bisa dimanfaatkan semuanya dan dikembangkan oleh berbagai kalangan, tidak hanya periset BRIN saja.

“Semoga kehadiran Laterio menjadi awal yang baik bagi kita semua untuk meingkatkan riset oceanografi tidak hanya di BRIN tapi di Indonesia secara keseluruhan dan melibatkan setidaknya fakultas kelautan yang ada di tanah air kita,” terangnya seperti dikutip dari situs resmi BRIN, Selasa (22/02/2022).

Pelaksana tugas Kepala Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian BRIN Ocky Karna Radjasa, menyatakan peresmian Gedung Laterio merupakan revitalisasi infrastruktur riset kelautan.

Dikatakan Ocky, sebagai negara maritim dengan luas wilayah yang begitu besar, Indonesia wajib memiliki kekuatan dan peralatan riset yang mumpuni khususnya di bidang riset kelautan. 

“Kita patut bersyukur dan berbangga karena Laterio menjadi salah satu unggulan ke depan dengan fasilitas instrumen penelitian yang bersifat terpadu ini sangat sesuai dengan konsep yang dikembangkan  BRIN yaitu pemanfaatan bersama,”tambahnya.

Untuk itu, peralatan canggih automated digital microscope telah melengkapi fasilitas dalam Gedung Laboratorium Terpadu Riset Oseanografi.

“Kami garansi ini adalah alat-alat yang memiliki tingkat state of the art yang sangat bagus yang bisa menjadi modal untuk mendukung riset kelautan pada level global,” tegas Ocky. 

Pelaksana tugas Kepala Pusat Riset Oseanografi BRIN Udhi Eko Hernawan, menjelaskan fokus riset kelautan pada level global mencakup mulai dari kawasan pesisir, kemudian ke tengah yang di kolam air hingga di sedimennya. 

“Ruang lingkup riset meliputi aspek masyarakat sekitar kawasan pesisir, ekosistem pesisir, kesehatan ekosistem, pencemaran, mangrove, lamun sampai ke kolam air,” ungkapnya. Juga melakukan penelitian lain, seperti fenomena-fenomena oceanografi, fisika,kimia, dan geologi.

Dia menambahkan, Laterio juga dilengkapi 14 laboratorium preparasi untuk mendukung berbagai disiplin dalam ilmu kelautan, diantaranya: Lab. Oseanografi Fisika, Lab. Sistem Informasi Geospasial, Lab. Mikrobiologi Laut, Lab. Geologi, hingga Lab. Ekofisiologi 

Sementara itu, Laboratorium Instrumentasi Terpadu khusus disiapkan sebagai hub atau pusat bagi platform E-layanan Sains atau ELSA BRIN  dengan berbagai instrumen analisis laboratorium yang rutin digunakan oleh para periset lintas disiplin dalam ilmu kelautan.

Read Next