logo

Vokasi

Mahasiswa KKN Vokasi UNY Modifikasi Jajanan Tradisional Pis Kopyor

Mahasiswa KKN Vokasi UNY Modifikasi Jajanan Tradisional Pis Kopyor
Jajanan tradisional Pis Kopyor karya mahasiswa KKN Vokasi UNY di Panjatan IV Kulonprogo. Jajanan tradisional ini semakin tidak dikenal generasi muda. Karena itu, para mahasiswa KKN Vokasi ini mencoba memperkenalkan kembali Pis Kopyor dengan tampilan yang lebih modern, yaitu dikemas dengan aluminium foil. (EDUWARA/Dok. UNY)
Setyono, Vokasi30 Mei, 2023 21:15 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Makanan tradisional asal Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) seperti Pis Kopyor semakin ditinggalkan dan tidak dikenal oleh generasi muda. Karena itu, sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mencoba untuk menghidupkan kembali jajanan ini dengan kemasan modern.

Para mahasiswa UNY ini tengah menjalani KKN Vokasi di Panjatan IV, Kulonprogo. Mereka berusaha mengenalkan Pis Kopyor dengan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu di sana.

Sekretaris KKN Panjatan IV, Novita Herawati Purnomo mengatakan Pis Kopyor menggunakan bahan lokal yang banyak terdapat di Panjatan, yaitu kelapa dan pisang.

"Tujuannya untuk menaikkan angka UMKM di desa ini," kata Novita, Selasa (30/5/2023).

Menurut Penanggung Jawab Kegiatan, Fizar Raga Alam, Pis Kopyor ini dimodifikasi agar terlihat lebih modern.

"Agar Pis Kopyor terlihat lebih modern, kami menggunakan alumunium foil. Tujuannya, agar lebih terlihat indah dan menarik," katanya.

Aroma Pandan

Fizar, yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Prodi D4 Tata Boga Fakultas Vokasi UNY, menjelaskan lazimnya Pis Kopyor dikemas atau dibungkus dengan daun pisang. Tapi, dalam pelatihan ini, ibu-ibu diajari pengemasan dengan aluminium foil agar mudah dan praktis.

Memang ada perbedaan pada keduanya. Pis Kopyor yang dibungkus dengan daun pisang, setelah dikukus, wangi daun pisang dan aroma daun pandan yang muncul akan menambah kenikmatan saat menyantap kudapan ini.

Fizar berharap melalui pelatihan ini, warga Panjatan IV dapat melestarikan Pis Kopyor, bahkan dapat menambah pendapatan keluarga dengan menjajakannya. Pasalnya, Pis Kopyor merupakan kudapan yang memiliki nilai jual tinggi, baik dari segi rasa maupun pemasarannya karena jajanan ini sudah mulai langka.

Salah satu peserta pelatihan, Marinah merasa senang dengan kegiatan ini karena memperoleh ilmu baru tentang makanan tradisional yang hampir terlupakan.

"Semoga masih ada lagi pelatihan tentang makanan tradisional yang nyaris lenyap dari pasar," ungkapnya.

Read Next