Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Memasuki usia ke-40 tahun, Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta konsisten untuk terus meningkatkan mutu pendidikan perguruan tinggi dengan menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM). Dosen dinilai menjadi kunci untuk mencapai peningkatan kualitas perguruan tinggi (PT).
"Kualitas manusia, dalam konteks ini dosen, menjadi inti kualitas perguruan tinggi," kata Rektor UWM Edy Suandi Hamid Selasa (15/2/2022).
Bertemakan 'Menuju Pancawindu Widya Mataram' yang puncak acaranya akan digelar Kamis (17/2/2022), di usia ke-40, UWM Yogyakarta akan melakukan refleksi untuk mengetahui keunggulan dan kelemahan agar menjadi cerminan dalam menatap masa depan.
"Ini aspek penting dalam refleksi adalah SDM. Ini menjadi perhatian khusus kami," lanjutnya.
Hingga sekarang UWM terus mendorong para dosen kuliah lagi, dengan bantuan biaya dari universitas maupun beasiswa dari lembaga lain seperti beasiswa studi strata dua (S2) dan doktoral (S3) dari pemerintah maupun sponsor lainnya.
Tercatat hingga Februari 2022, terdapat 13 dosen UWM Yogyakarta yang sedang menempuh studi S3. Sementara yang sudah menyelesaikan studi S3 dan berhak menyandang predikat gelar doktor sebanyak 19 dosen.
"Ini menunjukkan UWM sangat serius dalam mengejar kualitas dosen untuk meningkatkan pelayanan pendidikan. Ini akan terus dilakukan meskipun rata-rata jumlah dosen bergelar doktor mencapai 21,84 persen yang berarti melampaui rerata nasional bagi suatu PT yang baru mencapai 16,7 persen," jelasnya.
Edy juga mengatakan UWM Yogyakarta juga terus meningkatkan kerjasama dengan PT lain di Jawa dan luar Jawa. Kerjasama yang telah disepakati dengan beberapa PT di Lampung, Jawa Tengah, dan Medan menjadi langkah pengimplementasian program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Wakil Rektor III Puji Qomariyah mengatakan dalam refleksi 40 tahun UWM Yogyakarta akan digelar kegiatan yang memadukan antara pengayaan intelektual dalam bentuk refleksi perjalanan universitas ini, dan kegiatan budaya dalam pertunjukkan seni musik dan tari.
"Kami akan menggelar seminar 'Refleksi Menuju Panca Windu Widya Mataram' dengan pembicara Edy Suandi Hamid, Penghageng KHP Kridhomardowo-Kraton Ngayogyakarta KPH Notonegoro dan Kepala LPM UWM Suwarjo," katanya.
Kehadiran Kanjeng Notonegoro, menurutnya, menjadi kesempatan penting untuk mendengar bagaimana pandangan "orang dalam" Keraton Yogyakarta menyangkut pendidikan dan budaya masa depan. Diharapkan pemikiran yang disampaikan akan menguatkan visi pendidikan berkebudayaan atau akselerasikan dengan perubahan budaya global dan disrupsi teknologi 4.0.
Pangeran Notonegoro sebagai nara sumber refleksi dan para penari beserta parogo dari KHP Kridhomardowo menunjukkan bagi Puji menjadi penanda UWM Yogyakarta terus menjalin komunikasi yang baik dan bekerjasama dengan Keraton Yogyakarta dalam memajukan pendidikan dan kebudayaan.