Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Untuk mendorong minat baca, para guru SMP Negeri 1 Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menghadirkan program pelatihan penulisan bagi tenaga pengajar dan siswa. Berlangsung dua tahun terakhir, pelatihan ini mendorong guru dan siswa untuk menghasilkan berbagai karya tulis.
Kepala Sekolah SMPN I Piyungan, Sri Lestari, saat ditemui di stand pameran Festival Literasi Bantul 2025, di Kompleks Pemda Bantul Manding, mengatakan program ini bermula dari rendahnya nilai rapor kemampuan literasi siswa pada 2023.
“Kala itu, nilai literasi para siswa harus ditingkatkan. Kami sudah memiliki perpustakaan namun minim menarik minat siwa untuk membaca,” kata Sri Lestari, Kamis (2/10/2025).
Digagas pihaknya sejak 2024 dan masih berlangsung sampai sekarang, pelatihan ini menyasar pengajar dan sebanyak 60 siswa dari semua tingkatan. Pelatihan yang melibatkan pegiat literasi sebagai pendamping, menurut Sri Lestari, bertujuan untuk meningkatkan kompetensi literasi, baik siswa maupun guru, dengan target mencapai nilai 100.
Penerbitan Buku
Dalam pelaksanaannya, pada tahun pertama, pelatihan penulisan ini melatih para guru menulis berbagai karya fiksi, seperti novel, puisi, geguritan, dan cerpen. Kemudian, pada tahun ini, fokus pelatihan beralih ke penulisan artikel non-fiksi berdasarkan pengamatan atau pendapat mereka tentang apa pun yang mereka minati.
“Hasilnya kemudian diterbitkan menjadi buku yang saat ini mencapai 60 judul. Buku-buku inilah yang yang kemudian disebarkan oleh sekolah untuk merangsang minat baca dan tulis di kalangan siswa,” lanjut Sri.
Dengan setiap tahun anggota pelatihan dari siswa yang terus berganti, Sri mengatakan, pihaknya terus melakukan seleksi. Dua siswa yang terpilih akan mewakili kelasnya untuk mengikuti pelatihan. Seluruh siswa yang terpilih ini juga berperan sebagai ‘Duta Literasi’ untuk mendorong minat baca temannya.
Sementara itu, Festival Literasi Bantul 2025 yang berlangsung Rabu-Jumat (1-3/10/2025), di Komplek Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul II Manding, menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan yang mencerminkan keterpaduan antara dunia literası, pendidikan, seni, dan budaya. Sebanyak 65 stand pameran, yang terdiri dari perpustakaan sekolah, taman bacaan masyarakat, sampai perpustakaan desa dan 20 penerbit, dihadirkan.
“Ajang ini diharapkan memberikan dampak positif bagi masyarakat terutama bagi pelajar. Kegiatan ini menjadi wadah kolaborasi antar pemangku kepentingan serta memperkuat identitas Bantul sebagai kabupaten yang peduli terhadap pengembangan literasi,” kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih.