logo

Gagasan

Pemerintah Ajak Akademisi Atasi Ketergantungan pada Luar Negeri

14 Juli, 2023 19:57 WIB
Pemerintah Ajak Akademisi Atasi Ketergantungan pada Luar Negeri
Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berkunjung ke Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Kamis sore (14/7/2023) dan disambut langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir. (EDUWARA/Dok. PP Muhammadiyah)

Eduwara.com, JOGJA - Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengajak para akademisi dan ahli pengembangan teknologi di berbagai bidang mengatasi ketergantungan Indonesia pada bahan-bahan dari luar negeri. Isu pertahanan bidang pangan, air dan pupuk menjadi prioritas Indonesia ke depan.

Hadir Kamis (14/7/2023) sore, di Kampus 4 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Prabowo Subianto disambut langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.

"Muhammadiyah adalah organisasi yang sangat besar pengaruh dan jasanya di bidang pendidikan dan kesehatan. Kehadiran ribuan sekolah, ratusan universitas, dan ratusan rumah sakit adalah bentuk komitmen Muhammadiyah," kata Prabowo.

Pada kesempatan itu, Prabowo menginginkan keterlibatan cendekiawan dan ahli teknologi dari perguruan tinggi menjadi konsultan, tenaga ahli untuk bersama-sama mencari bagaimana implementasi apa yang sudah dibangun pemerintah Presiden Joko Widodo sekian tahun ini.

"Kita ingin mempercepat dan meningkatkan supaya tidak selalu kembali ke nol. Tidak selalu mencari bentuk, selalu diarahkan terus," ucapnya.

Para tenaga ahli yang diharapkan bisa bekerja sama nantinya memiliki kemampuan di bidang fisika, kimia, biologi, teknik sipil, teknik kelistrikan, ahli pangan dan ahli permasalah air.

Prabowo menyebut pihaknya menginginkan adanya pengembangan teknologi manajemen dan mendaur ulang air. Di mana ketika musim penghujan banyak air melimpah namun tidak bisa dimanfaatkan dan malah menjadi bencana.

"Ini menjadi mubazir. Kita ingin ada ahli di bidang-bidang di sana," ungkapnya.

Hal yang sama juga diterapkan di bidang pangan. Prabowo mengungkapkan konsep efisiensi dan pembenihan yang bagus haruslah terus dicari alternatifnya. Salah satunya pada kebutuhan pupuk kimia yang masih menjadi ketergantungan dan dibutuhkan petani.

"Kita selalu bergantung pada impor pupuk atau impor bahan baku pupuk. Ini bisa menjadi kerawanan ke depan. Kita harus memiliki teknologi yang bisa mengurangi ketergantungan kita pada bahan-bahan pupuk di luar negeri," ucapnya.

Haedar Nashir mengatakan kunjungan Prabowo ke UAD ini sebagai Menhan, dan bukan calon presiden (Capres). Meski pada dasarnya Muhammadiyah membuka pintu lebar-lebar pada pejabat elit, tokoh politik maupun tokoh bangsa untuk berdiskusi tentang masalah-masalah kebangsaan.

"Sebagai salah satu kekuatan yang berdiri sebelum republik dan kita ikut mendirikan republik ini, Muhammadiyah konsen bagaimana Indonesia ke depan betul-betul berdiri tegak di atas konstitusi. Tetapi konstitusi yang harus kita implementasikan. Tadi kita banyak berdiskusi terkait pasal 33 (UUD 1945)," jelasnya.

Read Next