Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA— Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berkolaborasi untuk memperluas ruang lingkup dan sasaran program pendanaan salah satunya adalah beasiswa non-gelar untuk para pendidik vokasi.
Pengembangan kapasitas pendidik lewat program non-gelar kini dapat dibiayai menggunakan dana LPDP agar para pendidik dapat menjadi agen akselerator yang mempercepat taut suai atau link and match antara dunia kampus vokasi dengan dunia industri.
Program ini berupa beasiswa untuk membiayai kegiatan peningkatan kapasitas para guru SMK atau dosen vokasi di luar kampus, seperti sertifikasi, magang, dan pelatihan, serta penguatan riset dan riset-riset keilmuan dosen vokasi.
Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek Abdul Kahar menyampaikan bahwa pihaknya menangkap animo yang luar biasa dari dari dosen, guru, pelaku budaya, dan mahasiswa berprestasi agar dapat meningkatkan kapasitas melalui program pendidikan gelar maupun non-gelar.
“Saat ini kita lebih fokus dalam rangka peningkatan kapasitas SDM yang ada di bawah Kemendikbudristek. Beasiswa khusus kepada teman-teman kita para guru, ini tahun pertama kita kerja sama dengan LPDP. Untuk dosen memang sudah berjalan beberapa tahun, tapi sebelumnya akses untuk para dosen kita masih terbatas,” katanya saat webinar Silaturahmi Merdeka Belajar, Kamis (30/12/2021), dikutip dari siaran pers Kemendikbudristek pada Rabu (05/01/2022).
Dia menambahkan, pada 2021 sosialisasi berbagai program terobosan perluasan beasiswa LPDP bagi pendidik dan tenaga kependidikan, siswa berprestasi, serta pelaku budaya dirasa kurang, maka pada 2022 sosialisasi akan ditingkatkan dan dimulai lebih awal. “Pemerintah akan tetap melanjutkan program ini di tahun 2022,” tegas Abdul Kahar.
Salah satu penerima manfaat beasiswa non-gelar, Ince Dian Aprilyani Azir, Dosen Politeknik Negeri Media Kreatif, membagikan pengalamannya dalam mengikuti program dosen magang di industri dengan pembiayaan dana LPDP.
Salah satu hal yang membuat Ince tertarik mengikuti program beasiswa non-gelar untuk dosen adalah peluang untuk bisa memberikan bukti nyata yang lebih dari sekadar teori. Ia mengatakan, salah satu indikator kinerja bagi dosen pendidikan tinggi vokasi adalah adalah berkegiatan di luar kampus.
Ince mengatakan, program magang industri yang dijalaninya mendorong percepatan kerja sama antara kampus dengan industri sesuai indikator kinerja perguruan tinggi.
“Dalam kurun waktu yang cepat, dalam tiga bulan magang, ada banyak sekali program kerja sama antara kampus dengan industri yang dihasilkan. Salah satunya saya banyak menjembatani MoA [Memorandum of Agreement], yaitu penjabaran dari Memorandum of Understanding [MoU] yang sudah disepakati antara kampus dengan industri,” ujarnya.
Selain itu, selama magang di industri, Ince juga melibatkan praktisi industri di tempat magangnya untuk menjadi narasumber dalam kuliah umum, webinar, hingga membuka jalan atau peluang untuk menyelenggarakan lokakarya (workshop) civitas akademika Politeknik Negeri Media Kreatif ke industri tempat magangnya.
Ince juga berharap ke depannya program Beasiswa LPDP Non-Degree bisa memfasilitasi dosen pendidikan tinggi vokasi untuk magang di industri di luar negeri.