logo

Kampus

Pinoti, Fasilitas dari Kemenperin untuk Dorong Perkembangan Wirausaha Muda

Pinoti, Fasilitas dari Kemenperin untuk Dorong Perkembangan Wirausaha Muda
Kementerian Perindustrian memfasilitasi pengembangan wirausaha industri di Universitas Hasanuddin, Makassar, lewat program Penguatan Industri melalui Optimalisasi Teknologi (Pinoti). (Kemenperin)
Bunga NurSY, Kampus15 Maret, 2022 11:28 WIB

Eduwara.com, JAKARTA—Kementerian Perindustrian memfasilitasi pengembangan wirausaha industri di Universitas Hasanuddin, Makassar, lewat program Penguatan Industri melalui Optimalisasi Teknologi (Pinoti).

Pemberian bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh Menperin Agus Gumiwang kepada Rektor Universitas Hasanuddin Dwia Aries Tina Pulubuhu di sela acara kuliah umum oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Fakultas Hukum Unhas Makassar, Sabtu (12/3/2022).

Agus menjelaskan, Pinoti merupakan program yang diinisiasi oleh Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Industri dan Kebijakan Jasa Industri, Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin.

“Program Pinoti memberikan memberikan fasilitasi penguatan industri khususnya para wirausaha baru sektor industri melalui penyediaan co-working space, optimalisasi pemanfaatan teknologi, capacity building seperti pelatihan teknis dan manajemen, tes pasar, pameran, sertifikasi dan pendaftaran kekayaan intelektual,” terangnya seperti dikutip dari siaran pers Kemenperin, Senin (14/3/2022).

Selain itu, tambahnya, program Pinoti mendorong pengembangan jejaring yang luas, meliputi pasar, pelaku bisnis, asosiasi industri, perbankan, lembaga penyedia teknologi, perguruan tinggi dan investor. Tujuannya guna menumbuhkan industri berbasis teknologi yang mandiri dan berdaya saing global.

“Bantuan ini diharapkan melahirkan wirausaha industri yang memiliki talenta digital untuk siap berkontribusi dan bersaing di era transformasi digital atau industri 4.0. Apalagi, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar,” papar Agus.

Lebih lanjut, perkembangan ekonomi digital di Indonesia tidak terlepas dari terus tumbuhnya jumlah pengguna internet di Indonesia. Pengguna internet di Indonesia merupakan yang terbesar di kawasan Asia Tenggara, dan diprediksi mencapai 124 juta pengguna pada 2025.

“Potensi nilai ekonomi internet ini berasal dari e-commerce, ride-hailing, online travel dan media online yang diproyeksi akan mencapai US$134 miliar pada 2025,” ungkap Agus.

Sementara itu, kuliah umum Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto itu mengusung tema "Akselerasi Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Melalui Dukungan Teknologi Digital”, turut dihadiri dihadiri Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali serta civitas akademika Unhas dari jajaran dosen dan mahasiswa.

Adapun, McKinsey telah menghitung potensi penggunaan teknologi digital di Indonesia hingga tahun 2025 sebesar US$120 miliar, di mana sektor manufaktur menyumbang US$34,4 miliar, terbesar di antara sektor lainnya, seperti ritel, transportasi, pertambangan, agro, telekomunikasi dan media. kesehatan, sektor publik. dan utilitas, dan keuangan

“Seiring hadirnya era transformasi digital, pemerintah juga terus mengakselerasi ekonomi digital Indonesia. Salah satunya dengan pengembangan keterampilan digital pada Generasi Milenial. Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta orang dan sebagian besarnya merupakan generasi milenial,” kata Airlangga Hartarto.

Hingga 2030, Indonesia diperkirakan membutuhkan talenta digital sebanyak 9 juta orang. Selama masa pandemi ini ada beberapa sektor yang mengalami peningkatan dalam hal digitalisasi, yaitu di bidang pendidikan (edutech) dan kesehatan (healthtech).

“Generasi muda yang berkualitas tinggi akan memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia di era Industri 4.0. Pengembangan keterampilan digital diperkirakan akan berkontribusi senilai Rp4.434 triliun kepada PDB Indonesia di 2030 atau setara dengan 16% dari PDB,” ujar Airlangga.

Read Next