Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JAKARTA—Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi kembali melanjutkan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka tahun ini, dengan empat program utama (flagship) yaitu Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), dan Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA).
Ketua Project Management Officer Kampus Merdeka Erwin Tobing mengatakan pihaknya akan meneruskan program Kampus Merdeka pada 2022 dan akan merancang program yang sebelumnya belum ada saat 2021.
“Setidaknya terdapat empat program Kampus Merdeka di tahun 2021 yang sudah sukses melaksanakan kegiatan belajar di luar kampus. Terdapat 300.000 mahasiswa yang datang dari 2.100 perguruan tinggi dari seluruh wilayah Indonesia yang mendaftar keempat program tersebut,” ungkapnya dilansir dari situs resmi Ditjen Diktiristek pada Kamis (06/01/2022).
Dia mengingatkan bagi mahasiswa calon pendaftar Kampus Merdeka 2022 untuk mencatat tanggal-tanggal penting kegiatan agar tidak tertinggal dan dapat berjalan secara optimal.
Pada 2022, untuk program MSIB, Kemendikbudristek menyediakan kuota sebanyak 50.000 mahasiswa dengan pembukaan pendaftaran terdiri dari dua gelombang yakni Januari—Juni 2022 dan Juli-Desember 2022. Untuk gelombang pertama, pendaftaran masih dibuka hingga 14 Januari 2022.
Adapun, program IISMA di tahun 2022 membuka kuota sebanyak 1.000 mahasiswa dan akan dilaksanakan di bulan Agustus dengan periode pendaftaran pada 1 Maret 2022—31 Maret 2022.
Pertukaran Mahasiswa Merdeka akan memulai pendaftaran pada 1 Juni 2022—25 Juni 2022 bagi 20 ribu mahasiswa.
Terakhir, Kampus Mengajar akan membuka dua gelombang dengan kuota 25.000 mahasiswa. Untuk gelombang pertama, pendaftaran Kampus Mengajar sudah resmi ditutup Desember 2021. Gelombang berikutnya akan diumumkan kemudian.
Ke depannya, Erwin mengungkapkan, langkah yang akan dilakukan oleh pelaksana Kampus Merdeka yaitu meningkatkan kualitas serta daya tampung yang maksimal pada 2022.
Selain itu, perguruan tinggi diharapkan dapat menciptakan program Kampus Merdeka secara mandiri seperti yang diselenggarakan Kemendikbudrstek. “Di tahun 2022-2023, kami ingin mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi dalam kegiatan Kemendikbudristek namun juga ingin mahasiswa ikut aktivitas kampus masing-masing,” imbuhnya.
Pelaksana tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nizam menyampaikan bahwa program program Kampus Merdeka diharapkan dapat meningkatkan pengalaman para mahasiswa di dunia kerja.
Menurutnya, mahasiswa harus mendapatkan pengalaman di luar di bangku kuliah dengan langsung turun ke lapangan. “Ke depannya tentu diharapkan tiap kampus mampu memberikan secara penuh SKS bagi adik-adik untuk melakukan program Kampus Merdeka,” ujarnya.
Nizam melanjutkan, program Kampus Merdeka ini merupakan sebuah upaya perubahan yang dapat dilakukan oleh perguruan tinggi agar bisa melampaui kemajuan yang bersifat dinamis. Seluruh kampus diharapkan semakin yakin bahwa program ini menjadi terobosan zaman, karena program seperti ini di luar negeri baru dilaksanakan di beberapa kampus ternama.
“Setiap kemajuan dibutuhkan perubahan. Bagaimana kita melangkah ke depan, kita harus keluar dari zona nyaman. Ada hal yang harus ditinggalkan dan menuju business unusual dengan melakukan inovasi juga terobosan baru untuk menciptakan SDM unggul,” tegasnya.