logo

Gagasan

Belajar Membatik Bersama, Berdayakan Masyarakat di Kajoetangan Heritage

27 Maret, 2022 01:51 WIB
Belajar Membatik Bersama, Berdayakan Masyarakat di Kajoetangan Heritage
Kegiatan belajar masyarakat Kelurahan Kauman di Kajoetangan Heritage, Kota Malang, Sabtu (26/3/2022). (EDUWARA/Istimewa)

Eduwara.com, MALANG — Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) bekerja sama dengan Kelurahan Kauman, Kecamatan Klojen menggelar kegiatan bertajuk Sinau mBatik Bareng di Kajoetangan Heritage sebagai upaya pemberdayaan masyarakat, khususnya dalam seni kriya batik, Sabtu (26/3/2022).

Kepala Diskopindag Kota Malang, Muhamad Sailendra, sangat mendukung kegiatan yang berangkat dari ide masyarakat ini. Kegiatan tersebut menjadi ajang edukasi bahwa batik itu merupakan suatu karya budaya Indonesia, terutama di Kampung Kajoetangan Heritage menjadi salah satu produk kreatif masyarakat. Selain itu, kegiatan membatik juga dapat mengguyubkan masyarakat.

"Melalui kegiatan ini juga dapat menggiatkan aktivitas ekonomi di Kajoetangan Heritage. Harapannya adalah Kajoetangan Heritage tidak sekadar bangunan fisik yang sudah bagus, tapi juga masyarakatnya sudah berdaya dan bisa meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya sehingga mereka bisa meningkat kesejahteraannya," katanya.

Dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang sudah relatif longgar, kata dia, maka semakin memungkinkan untuk lebih sering menjalankan aktivitas ekonomi dengan lebih leluasa. Karena itulah, Diskopindag akan mendukung penuh segala kegiatan dalam peningkatan ekonomi masyarakat.

"Banyak pelatihan yang akan kami fasilitasi untuk masyarakat, termasuk meningkatkan kemampuan mereka melalui fasilitasi legalitas perizinan usaha. Kami juga memiliki Klinik Bisnis untuk memfasilitasi masyarakat untuk konsultasi bisnis. Di Klinik Bisnis itu semua hal masalah usaha, masalah keuangan, pemasaran, bagaimana berproduksi kita sampaikan kepada mereka," tuturnya.

Sailendra mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai upaya meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), karena tidak hanya kegiatan membatik. Namun dalam momen ini juga disuguhkan berbagai kuliner tradisional nan khas, seperti Ontbijtkoek dan musik yang menambah semarak acara yang diselenggarakan di sekitar situs Makam Mbah Honggo.

Menurut dia, masing-masing memiliki potensi untuk dikembangkan, termasuk bila ingin diselenggarakan di wilayah lain.

"Kami hanya memfasilitasi dan mendorong mereka untuk berkreasi seperti ini. Harapannya, ini (ide) muncul dari masyarakat sendiri. Seperti di sini, kan muncul dari masyarakat sendiri, dan kita dukung," tuturnya.

Lurah Kauman, Agus Sartono, berharap kegiatan tersebut dapat mengasah keterampilan warganya dalam membatik. Sebelumnya, 10 orang warganya telah diberi pelatihan oleh Diskopindag.

"Dalam rangka program pemberdayaan masyarakat, kami menginisiasi ke warga, bahwa tidak hanya pengetahuan saja yang dipahamkan namun juga keterampilan. Ini adalah awalan saja agar keterampilan warga di wilayah Kauman, khususnya di Kajoetangan Heritage ini. Banyak keterampilan di mereka sebenarnya, salah satunya membatik ini," katanya.

Pihaknya juga berencana untuk menggelar kegiatan seperti ini secara rutin untuk masyarakat lebih luas dengan menggandeng Pokdarwis. Harapannya ke depan, tidak menutup kemungkinan, pengunjung Kajoetangan Heritage juga dapat belajar membatik kala menyusuri kampung ini.

Dalam kegiatan ini, sekitar 40 perempuan perwakilan dari masing-masing RW di Kelurahan Kauman dengan antusias belajar membatik mulai dari membuat pola pada kain, nglowong (melekatkan malam/lilin sesuai pola), mewarna, dan lainnya.

Read Next