Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Hasil riset dan inovasi yang dilakukan 10 mahasiswa Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menghasilkan berbagai prestasi. Bahkan dua proyek ransum ruminansia dinilai mampu memenuhi standar tertentu dan menunjukkan pemahaman tentang nutrisi ternak.
Inovasi pertama dilahirkan dari enam peneliti muda Fapet UGM yang mampu menghasilkan suplemen pakan ayam petelur berbahan organik bernama Fermaze. Tim yang beranggotakan Renata Satriatama Ranukumbolo, Najwa Ramadhani, Dimas Landung Ghofaro, Afifah Diaz Restu Mawarni, dan Armedina Radine didampingi dosen Galuh Adi Insani.
“Fermaze dikembangkan dengan memanfaatkan maggot Black Soldier Fly (BSF) yang mampu mendegradasi limbah kotoran ayam,” terang Renata Ketua Tim Fermaze, Rabu (3/9/2025).
Proses ini tidak hanya mengurangi pencemaran, tetapi juga mengoptimalkan nutrisi yang bisa kembali diserap ayam. Selain itu, maggot BSF berperan sebagai sumber protein berkualitas, sehingga mencegah defisiensi gizi pada ayam petelur.
Lebih lanjut, Fermaze diformulasikan dengan tambahan tepung tulang sebagai sumber kalsium, mineral penting untuk pembentukan cangkang telur. Dengan 94 persen cangkang telur terdiri dari kalsium, keberadaan nutrisi ini sangat krusial agar hasil telur tidak tipis, rapuh, atau cacat.
Fermaze tidak hanya sekedar suplemen pakan alternatif, tetapi juga wujud nyata dari ekosistem peternakan berkelanjutan.
“Kami ingin mengolah limbah menjadi sumber daya baru yang bermanfaat, sehingga bisa menekan biaya produksi, menjaga lingkungan, sekaligus memperkuat daya saing peternak kecil,” ujarnya.
Nutrisi Ternak
Lalu ada empat mahasiswa lainnya, yaitu Prima Cendekia Nirmala Afiatri, Bangkit Setiyoko dan Zahra Ayu Pramesthi, yang meraih penghargaan Best Formulation dan Juara Harapan 1 dalam kompetisi Animal Feed Formulation yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Ternak Universitas Hasanuddin pada 30 Agustus 2025.
Prima Cendekia menuturkan kompetisi dimulai dengan tahap seleksi awal yakni semua peserta diwajibkan untuk mengirimkan proposal ransum ternak ruminansia.
“Proposal tersebut harus memenuhi standar tertentu dan menunjukkan pemahaman tentang nutrisi ternak,” ucap Prima yang merupakan ketua tim.
Keempat mahasiswa Fapet UGM ini mampu menunjukkan kreativitasnya merancang formulasi pakan dengan menciptakan ransum yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan, dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal yang tersedia.
"Kami sangat bersyukur dapat meraih penghargaan ini. Ini merupakan hasil kerja keras tim, dukungan dari dosen, serta kontribusi dari rekan-rekan di Fapet UGM. Kami berharap prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus belajar dan berinovasi," ujarnya