Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Menyadari kondisi stunting anak disebabkan permasalahan pada asupan gizi, dosen Fakultas Matematika dan IPA (MIPA) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Siti Marwati, menggandeng praktisi pembuatan makanan pendamping bergizi.
Melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Siti bersama anggota timnya, yaitu Dini Rohmawati dan Erfan Priyambodo, melakukan penyuluhan terkait bahaya stunting pada balita di Dusun Gatak, Sidoluhur, Desa Godean, Godean, Sleman, Sabtu (27/7/2024).
“Tumbuh kembang anak dipengaruhi oleh pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan semasa kehamilan, layanan kesehatan, akses terhadap makanan bergizi, sanitasi dan air bersih,” terang Siti Marwati, dilansir dari rilis Senin (29/7/2024).
Dijelaskan Siti Marwati, masa balita merupakan usia yang rawan karena mereka sangat peka terhadap gangguan pertumbuhan serta bahaya yang menyertainya. Peran orang tua, khususnya ibu dan kader Posyandu, penting dalam mendeteksi penyimpangan pada perkembangan balita.
“Kami berinisiatif menghadirkan Ery Rahmawati, yang merupakan praktisi dalam pembuatan makanan pendamping ASI (MPASI) dan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita,” terangnya.
Di hadapan kader-kader Posyandu, Ery mencontohkan pembuatan produk olahan MPASI dan PMT bagi balita dari bahan pangan lokal, seperti jagung dan umbi-umbian yang diperkaya dengan protein dengan berbagai varian menu yang disukai oleh balita karena tekstur dan tampilannya.
Ery juga memberikan tips memasak makanan tersebut sehingga nilai gizi dari MPASI dan PMT balita cukup dan sesuai untuk tumbuh kembang anak.
Pada kesempatan tersebut, Kepala Dukuh Gatak, Sidha Rahmawan, menjelaskan di Padukuhan Gatak tidak ada balita dengan kondisi stunting dan Kelurahan Sidoluhur mendapatkan predikat sebagai ‘Desa Percontohan Bebas Stunting’ dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.
“Kami sangat mengapresiasi kegiatan PkM yang dilaksanakan kelompok dosen FMIPA UNY dan mendukung penuh kegiatan tersebut karena dapat digunakan sebagai upaya mengedukasi warga untuk meningkatkan status gizi anak terutama anak-anak balita,” tutupnya.