logo

Kampus

Di Gelaran InnoFest 2023, UII Kenalkan Vaccar Bio

Di Gelaran InnoFest 2023, UII Kenalkan Vaccar Bio
Ketua Tim Peneliti Vaccar Bio UII Yogyakarta Izzati Muhimmah menunjukkan inovasi hasil penelitian timnya sejak 2017, sebelum memberikan pemaparan pada petugas lapangan puskesmas, Kamis (19/1/2023). (EDUWARA/K. Setyono)
Setyono, Kampus19 Januari, 2023 21:32 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Pada hari kedua gelaran Innovation Festival (Innofest) 2023, Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia (FTI UII) Yogyakarta memperkenalkan inovasi baru pada produk kotak penyimpanan vaksin.

Menggunakan sistem pendingin aktif (active cooling), inovasi yang dinamakan Vaccar Bio diklaim sebagai produk handal pertama yang membantu penyaluran vaksin pada rantai distribusi.

Ketua Tim Peneliti Vaccar Bio UII Yogyakarta Izzati Muhimmah mengatakan Vaccar Bio dikembangkan pertama kali pada 2017 atas keprihatinan belum adanya produk kotak penyimpanan vaksin yang mampu menghadirkan suhu ideal agar vaksin tidak rusak.

"Suhu ideal vaksin dalam kotak penyimpanan yaitu 2 sampai 8 derajat Celcius. Kurang atau lebih dari suhu itu, vaksin kemungkinan besar rusak dan tidak bisa disalurkan pada sasaran," kata Izzati, Kamis (19/1/2023).

Mengajak peneliti dan mahasiswa lintas fakultas, Izzati memulai penelitiannya dengan menghadirkan kotak portabel penyimpanan yang mampu menjaga suhu vaksin. Prototipe awal kemudian mendapatkan respon dan pembiayaan awal sebagai proyek prioritas oleh Inkubator Bisnis dan Inovasi Bersama (IBISMA) UII.

Dari sini, Izzati dan tim memiliki dorongan memperbaiki hasil penelitian dari sistem, teknologi maupun desain produk. Ketika siap, inovasi ini kemudian ditawarkan ke Bio Farma untuk mendapatkan peluang diproduksi massal.

"Gayung bersambut, tertarik dengan inovasi yang ditawarkan Bio Farma memberikan hibah anggaran penelitian tambahan senilai Rp 100 juta," kata Dosen Informatika ini.

Bio Farma juga memberikan fasilitas pengujian pada kotak penyimpanan portable tersebut pada ruang dengan kondisi cuaca ekstrim seperti panas gurun pasir dan suhu dingin di bawah 0 derajat celcius. Hasilnya, sistem yang dibangun oleh Tim UII ini mampu mempertahankan suhu ideal vaksin dan tidak rusak.

"Awalnya kami menamakan inovasi ini 'PortableBox', namun saat dirunut nama ini sudah digunakan oleh perusahaan jasa pindahan. Dari berbagai rekomendasi, akhirnya nama Vaccar Bio menjadi pilihan," jelas Izzati.

Tanggapan Akhir

Diproduksi awal sebanyak 100 unit, UII mendapatkan 10 unit yang kemudian disalurkan ke fasilitas kesehatan mitra dan puskesmas. Langkah ini untuk mendapatkan gambaran terakhir tentang kenyamanan membawa Vaccar Bio oleh petugas lapangan sebelum masuk fase produksi massal.

Vaccar Bio memiliki ruang penyimpanan berkapasitas 2 liter atau mampu menampung 60 ampul vaksin. Mengandalkan sumber daya baterai, Vaccar Bio mampu menjaga suhu ideal untuk vaksin hingga 7 jam.

Perwakilan Bio Farma Said Saputra memaparkan VaccarBio merupakan inovasi yang menjadi jawaban universitas atas berbagai tantangan dalam dunia kesehatan.

"Vaccar Bio adalah kotak penyimpanan vaksin yang menggunakan sistem pendingin aktif (active cooling) yang pertama di Indonesia. Saat ini produk yang ada menggunakan sistem pendingin pasif (passive cooling)," katanya.

Dalam sistem pendingin pasif, untuk tetap menjaga suhu agar vaksin tidak rusak adalah dengan memasukan balok-balok es khusus yang dibekukan sehingga hanya bertahan tidak lebih dari tiga jam.

Dari banyak kasus, konsep ini sangat merepotkan kerja petugas lapangan karena harus kerja dua kali yang disebabkan menipisnya waktu dan jarak tempuh. Sehingga pemberian vaksin pada satu titik harus dilakukan lebih dari sekali.

"Dengan daya penyimpanan hingga tujuh jam, penggunaan Vaccar Bio akan memperbanyak vaksin yang dibawa dan memperluas cakupan vaksin," kata Said.

Selain memberikan UII 10 unit Vaccar Bio untuk diujicobakan. Bio Farma juga telah membagikan 90 unit Vaccar Bio ke berbagai fasilitas kesehatan dan puskesmas di berbagai wilayah Indonesia untuk mendapatkan tanggapan akhir.

Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh (DPPK/ST) Arif Wismadi menyebut pihaknya menargetkan sebanyak 20 proyek kerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI) yang dihasilkan pada InnoFest 2023.

Nantinya berbagai proyek ini akan dikembangkan dan diusulkan untuk mendapatkan pendanaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). 

Read Next