Eduwara.com, JAKARTA -- Lonceng kereta api berulang kali berbunyi di Aula Maftuchah Yusuf Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Sabtu (15/12/2023) pagi.

Teng…teng…teng…teng

Teng…teng…teng…teng

Bunyi lonceng itu menarik perhatian 150 anak dari berbagai satuan pendidikan seperti Taman Kanak-kanak (TK), Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) dan lembaga PAUD, yang pagi itu meramaikan Aula Maftuchah Yusuf UNJ. Pandang mata mereka pun terpaku ke atas panggung berkarpet merah.

• Lawan Gangguan Bipolar, Gayuh Jadi Wisudawan Terbaik UGM
• Implementasikan Pendidikan Perkoperasian, SMA Muhi Yogyakarta Raih Anugerah Revolusi Mental Tahun 2023
• UGM Raih Penghargaan dari Wakil Presiden dan Gubernur DIY

Di atas panggung, telah siap enam anak TK Patra II Jakarta Pusat. Kevano dan Arya berdiri di depan, mengenakan seragam masinis. Sedangkan empat teman putrinya, yaitu Sharma, Alesha, Latifah dan Athisa berdiri di belakang keduanya. Mereka mengenakan kalung name tag berisi kartu perjalanan kereta api. 

Saat musik terdengar, enam anak itu lalu bergerak seturut irama lagu. Mereka membawakan tari ‘Kereta’ dengan gembira. Tarian ini berkisah tentang suasana di sebuah stasiun kereta api. Tentang lalu lalang para penumpang. Tentang penumpang yang menunjukkan kartu perjalanan sebelum naik kereta. Juga tentang masinis yang menjalankan tugas, mengendarai kereta, membawa penumpang hingga selamat sampai ke tujuan.  

Usai tari ‘Kereta’, enam anak lainnya dari TK Patra II, yaitu Lala, Azkya, Assyifa, Maleeka, Zaviyar dan Blaise, ganti unjuk kemampuan menari di atas panggung. Mereka membawakan tari ‘Delman’. Mereka pun menari dengan suka cita.

Pagi itu, anak-anak TK Patra II, bersama dengan 150 anak-anak lainnya, diundang oleh Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PG PAUD) Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UNJ untuk mengikuti ‘Pentas Tari Pendidikan’. Mereka datang didampingi orang tua, kepala sekolah dan para guru dari berbagai satuan pendidikan.

Agenda Tahunan

Pentas tari itu merupakan agenda tahunan. Ada berbagai tari ditampilkan secara bergantian. Tema besar yang dipilih adalah ‘Tranportasi, Profesi, dan Hewan’. Para pelatih tari berasal dari mahasiswa Semester 5 PG PAUD FIP UNJ. Secara berkelompok, mereka terjun ke satuan-satuan pendidikan, mendamping anak-anak untuk berlatih tari. 

Untuk TK Patra II, dua kelompok pelatih tari memilih tema ‘Tranportasi’. Tim pelatih tari ‘Kereta’ adalah Alea, Alya, Andin, Joya, Carla, dan Armel. Sedangkan tim pelatih tari ‘Delman’ terdiri dari Angel, Bilkis, Salwa, Sarah, Ranny, dan Ara.

Para mahasiswa itu berkoordinasi Euis Agung Sari, selaku Kepala TK Patra II, yang menyambut baik dan mendukung kegiatan tersebut.

“Menari bukan sekadar kegiatan olah tubuh. Menari bisa membuat anak tampil percaya diri. Karena itu, saya minta kakak-kakak mahasiswa berkoordinasi dengan Bu Dewi Setiawati dan Bu Aini Farhani, selaku guru kelas, untuk mempersiapkan anak-anak untuk latihan secara berkala, dengan properti yang sesuai tema,” kata Euis, dalam rilis, Jumat (22/12/2023).

• Wujud Kepedulian Terhadap Pendidikan Bangsa, Jamkrindo Gelar Acara Seminar Parenting dan Pelatihan Guru
• Semester Kedua 2023, UMY Salurkan Zakat Institusi Senilai Rp 1,2 Miliar
• Kaya Akan Serat, Mahasiswa KKN UNY Olah Kulit Pisang Jadi Keripik

Euis menambahkan Pentas Tari Pendidikan sesungguhnya merupakan bagian dari mata kuliah Pembelajaran Seni Musik dan Tari Anak Usia Dini di PG PAUD FIP UNJ, yang diampu Indah Juniasih. Pentas tari digelar dalam rangka Ujian Akhir Semester (UAS) PG PAUD FIP UNJ.

Namun bagi Euis, pentas tari ini sesungguhnya juga bertujuan untuk mengenalkan tari pendidikan dalam pembelajaran di satuan pendidikan, seperti TK.

“Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan materi pembelajaran untuk anak-anak. Tema tentang Transportasi misalnya, ternyata bisa disampaikan melalui gerak dan lagu, yang memang dekat dengan kehidupan anak-anak. Dan, terbukti anak-anak suka dan bisa menikmatinya,” jelasnya.