Bagikan:
Bagikan:
Eduwara.com, JOGJA – Untuk kelima kalinya Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali dinobatkan sebagai Badan Publik Terbaik Nasional Kategori Perguruan Tinggi Negeri, setelah melalui seluruh tahapan dalam Monitoring dan Evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik 2023.
Penghargaan tersebut diserahkan Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, kepada Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Manusia dan Keuangan UGM, Supriyadi, yang juga Tim Pertimbangan PPID UGM, di Istana Wakil Presiden RI Jakarta, Selasa (19/12/2023) malam.
Penilaian Monev Keterbukaan Informasi Publik diselenggarakan Komisi Informasi Pusat Republik Indonesia (KIP RI). UGM mendapatkan skor 98,44 dan masuk ke dalam dua besar Badan Publik Terbaik Nasional Kategori Perguruan Tinggi Negeri.
Tim Pertimbangan PPID UGM, Arie Sujito, menjelaskan predikat ini menjadi bukti komitmen UGM melaksanakan berbagai agenda dan kebijakan terkait keterbukaan informasi publik yang juga merupakan program prioritas.
“Ke depan, UGM akan terus melanjutkan dan meningkatkan inovasi dengan berkolaborasi dengan Komisi Informasi Pusat, Komisi Informasi Daerah, dan mitra-mitra strategis dalam pelaksanaan agenda keterbukaan informasi publik,” kata Arie Sujito dalam rilis, Rabu (20/12/2023).
Ketua KIP, Donny Yoesgiantoro, menyampaikan Monev dilakukan kepada 369 Badan Publik. Sebanyak 139 mendapatkan predikat informatif, 43 mendapatkan predikat menuju informatif, 13 mendapatkan predikat cukup informatif, 27 berpredikat kurang informatif, dan 147 berpredikat tidak informatif.
“Dengan jumlah 139 Badan Publik Informatif artinya telah terlampaui target RJPMN yang memiliki target 90 Badan Publik Informatif,” katanya.
Gender Champion
Sebelumnya, pada Selasa (19/12/2023) siang, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, Wening Udasmoro, menerima Anugerah Gender Champion dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X. Wening Udasmoro memenangkan Gender Champion untuk Bidang Pendidikan.
Gender Champion adalah penghargaan yang diberikan kepada seseorang yang peduli akan perkembangan dan kemajuan pengarusutamaan gender serta mendorong atau memberikan kontribusi untuk pencapaian kesetaraan gender di DIY.
Penghargaan ini diberikan karena Wening dinilai berkontribusi dalam upaya meminimalisasi kesenjangan dalam dunia pendidikan. Kiprah Wening dalam upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual dan kekerasan lain menjadi poin penting dari pemberian anugerah ini.
“Saya akan berkomitmen mendorong upaya pengarusutamaan gender di UGM, termasuk berkontribusi memposisikan UGM sebagai Kampus Inklusi,” tutupnya.