logo

Kampus

FP UMY Fokus Pengembangan Budidaya Singkong

FP UMY Fokus Pengembangan Budidaya Singkong
Sebanyak 25 petani mendapatkan pendampingan pelatihan pengembangan budidaya singkong dari Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), pada Sabtu (12/3/2022), di Kampus UMY. (EDUWARA/Humas UMY)
Setyono, Kampus12 Maret, 2022 21:46 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Melalui Koperasi Agro Muhammadiyah, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (FP UMY) fokus dalam pengembangan budidaya singkong. Sebanyak 25 petani mendapatkan pendampingan pelatihan pada Sabtu (12/3/2022) di UMY.

Pelatihan ini digelar oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UMY, dan secara teknis dilaksanakan oleh dosen sekaligus peneliti singkong FP UMY Gatot Supangkat.

"Pelatihan fokus pada optimalisasi budidaya singkong melalui pemilihan bibit singkong yang bagus, okulasi singkong, dan mengenal kapan masa tanam dan panen yang baik. Ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengoptimalkan hasil panen," kata Gatot.

Bersama dengan dosen lainnya Mulyono, Gatot Supangkat yang merupakan Kepala LPM UMY menuturkan bahwa penelitiannya tentang singkong berfokus pada pupuk hayati singkong. Di FP UMY, dia menuturkan banyak dosen meneliti singkong.

"Semisal fokus pada pasca panen, budidaya, dan dalam hal ini kami fokus di pupuk hayati singkong itu sendiri. Ini karena FP UMY fokus pada pengembangan varietas ini," tutur Gatot.

Dari penelitiannya, Gatot mengatakan kebanyakan petani singkong belum mengetahui teknik yang bagus untuk mengoptimalkan hasil panen. Mereka asal tancap, asal tanam tanpa mengetahui teknik dan teknologinya.

Hasilnya, saat panen banyak yang mengeluh hasil panen susut saat diolah. Jadi saat panen dapat 10 kg, tetapi saat direbus singkongnya pada susut.

"Maka di sini kami berikan pemahaman teknologi dan inovasi agar hasil panen optimal dan meningkat," jelasnya.

Melalui pelatihan ini, petani diharapkan dapat mengaplikasikan teknologi dan inovasi yang telah diajarkan di lahan mereka sendiri, namun tetap dalam pendampingan.

Setiap minggu, Gatot bersama tim melakukan kunjungan hingga mencapai masa panen enam – tujuh bulan ke depan.

Berbagai hasil penelitian tentang singkong ini, menurut Gatot, nantinya akan dibukukan. Buku tersebut akan mengupas hasil penelitian yang dilakukan FP UMY. Diharapkan kehadiran buku tersebut akan menarik perhatian bagi para petani muda.

"Ke depan, kami berencana akan melakukan pendampingan terhadap petani muda di Kalasan. Banyak petani muda yang benar-benar menggeluti singkong. Bahkan mereka punya banyak bibitnya tetapi mereka belum mendapatkan sentuhan teknologi dan inovasi. Tak hanya itu, kami juga akan menghubungkan para petani ini dengan industri," kata Agung.

Read Next