logo

Kampus

Gangguan Metabolisme Jadi Ancaman, Mahasiswa UGM Diajak Intervensi Masyarakat

Gangguan Metabolisme Jadi Ancaman, Mahasiswa UGM Diajak Intervensi Masyarakat
Kegiatan Winter Course bertajuk 'Healthy Lifestyle for the Prevention and Management of Metabolic Disorder' yang diselenggarakan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) bersama Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi UGM. (EDUWARA/Dok. UGM)
Setyono, Kampus11 Januari, 2023 07:44 WIB

Eduwara.com, JOGJA – Selama dua minggu, mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) diajak untuk mengenal dan mencegah gangguan metabolisme pada masyarakat. 

Gangguan metabolisme ini dinilai menjadi ancaman bagi generasi muda, karena itu diperlukan berbagai strategi kolaborasi lintas disiplin ilmu untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan.

Bertajuk 'Healthy Lifestyle for the Prevention and Management of Metabolic Disorder', kegiatan Winter Course ini diselenggarakan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) bersama Fakultas Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi UGM.

Dekan FK-KMK UGM Yodi Mahendradhata mengatakan program ini diharapkan membuka wawasan peserta tentang berbagai strategi menjaga kesehatan dan kesejahteraan sehingga lebih tanggap dan adaptif melaksanakan pencegahan, promosi, dan rehabilitasi terkait gangguan metabolisme di masyarakat.

"Gangguan metabolism pada tubuh disebabkan olah salah satu faktor risiko yaitu gaya hidup. Butuh intervensi sedini mungkin dalam menangani gangguan metabolism karena banyak terkait dengan kepentingan komersial," ucap Yodi Mahendradhata, Selasa (10/1/2023).

Gangguan metabolik dipilih sebagai tema besar karena isu ini menjadi perhatian penting dunia kesehatan. Gangguan metabolisme terjadi ketika reaksi kimia abnormal dalam tubuh mengganggu proses fungsi tubuh dan menyebabkan tubuh menerima terlalu banyak atau terlalu sedikit zat yang penting agar tetap sehat.

 Prevalensi global sindrom metabolik semakin meningkat, bervariasi dari 12,5 persen hingga 31,4 persen. Di Indonesia sendiri, prevalensi sindrom metabolik sebesar 23 persen, pada perempuan 26,6 persen dan pada laki-laki 18,3 persen.

"Gangguan ini berhubungan erat dengan pergeseran gaya hidup masyarakat, dengan etiologi meliputi faktor genetik serta faktor lingkungan seperti pola olahraga dan kebiasaan makan," lanjut Yodi.

Kemudian ada faktor lingkungan sebagai risiko yang dapat dimodifikasi, sehingga perubahan gaya hidup termasuk aktivitas fisik dan kebiasaan makan yang sehat menjadi bagian penting dalam pencegahan dan pengelolaan sindrom metabolik.

Kuliah Panel

Ketua Tim Internasionalisasi FK-KMK UGM Gunadi menerangkan Winter Course 2023 diikuti 63 mahasiswa program Sarjana serta Pascasarjana. Selain mahasiswa UGM, terdapat juga mahasiswa dari perguruan tinggi luar negeri seperti Medical University of Innsbruck Austria, International Medical University Malaysia, Universiti Putra Malaysia, dan Ramathibodi School of Nursing Mahidol University Thailand.

Pakar yang dihadirkan pun cukup beragam, mulai dari Wakil Menteri Kesehatan RI hingga profesor dari Erasmus University Rotterdam, University of Malaya, dan Universiti Putra Malaysia.

"Selama dua minggu mahasiswa akan mengikuti kuliah panel yang melibatkan berbagai pembicara sehingga para calon tenaga kesehatan kita terpapar lebih awal terhadap masalah global dari berbagai perspektif pembicara baik yang berasal dari negara maju maupun negara berkembang," terangnya.

Para mahasiswa selaku calon tenaga kesehatan dibekali dengan pengetahuan terkait kampanye dan gerakan penurunan risiko gangguan metabolisme pada masyarakat dan generasi muda, dan dilatih untuk merespon isu kesehatan global dengan pendekatan lintas disiplin

Read Next